Mojokerto - Pria di Dusun Ngares Wetan, Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto menghasilkan beragam produk ramah lingkungan berbahan bambu sejak Tahun 2019.
Pria itu bernama Masrukhan (52). Seniman lukis ini tidak menyia-nyiakan waktunya untuk mulai memanfaatkan bambu-bambu di desanya, menjadi perabotan kekinian nan artistik.
Baca juga: Ahmida Nabyla Dara Asal Kota Mojokerto Raih Juara II Putri Kebaya Remaja Jatim 2024
Mulai dari tumbler, termos, cangkir, gelas, sendok-garpu, nampan, kotak tisu, tas hingga pulpen bambu dihasilkan dari ketekunannya. Ada pula replika olahan makanan mulai dari donat, sate, bakso, hingga mie.
Dalam bengkel alam yang dinamainya "Khan Art Studio", sehari-hari Masrukhan memproduksi pesanan pelanggan. Mulai dari perorangan, perusahaan, hingga instansi pemerintah.
"Selama ini bambu yang melimpah belum dimanfaatkan dengan baik. Saya berfikir ini sayang kalau tidak dimanfaatkan. Dasarnya saya pelukis, dan saya berupaya supaya bisa memanfaatkan bambu ini, sehingga saya bereksperimen sendirian," beber Masrukhan, Jumat (31/5/2024).
Masrukhan mengampelas bambu yang diolahnya di bengkel "Khan Art Studio" (Foto: Nana/mili.id)
Awal mula ia memproduksi bambu menjadikannya cover tumbler atau botol minum berbahan stainles. Selesai dibuat, Masrukhan mencoba menawarkannya melalui ke di media sosial.
Tak disangka, postingannya dilihat oleh salah satu pimpinan perusahaan telekomunikasi. Kala itu, ia langsung menerima pesanan 175 tumbler sekaligus.
Baca juga: Baketrans Sosialisasi Kebijakan Strategis, Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto Capai 5,5 Persen
"Saya bikin-bikin, terus saya posting, ternyata ada peminatnya. Terutama perusahaan gitu, biasanya buat cenderamata," ujarnya sembari mengampelas bambu yang diolahnya.
Masrukhan menjelaskan, semua jenis bambu bisa diolah menjadi perabotan yang artistik. Mulai dari bambu apus, bambu ori, sampai bambu Jawa. Bambu-bambu tersebut juga ia sulap jadi berbagi perabotan dapur tak kalah menarik.
"Hampir semua jenis bambu bisa kok, tinggal memang kemauan dan eksperimen menghasilkan produk yang harus dikuatkan," imbuhnya.
Satu tumbler dibanderol mulai harga Rp160 ribu sampai 200 ribu. Sementara satu set teko berbahan bambu murni ia banderol Rp375 ribu, terdiri dari 1 teko, 6 sendok, 1 wadah gula dan 6 gelas yang semuanya berbahan bambu.
Baca juga: Sensasi Memetik Melon Amanda, Langsung dari Kebunnya di Mojokerto
Sedangkan tas tangan wanita berbahan bambu murni ia banderol Rp250 ribu hingga 700 ribu. Lalu tuperware etnik Rp60 ribu, satu sendok dan garpu Rp20 ribu, muk custom stainles dan bambu lengkap dengan tutupnya Rp90 ribu.
Terbaru, pada April 2024, ia membuat pulpen bambu yang dihargai Rp150 ribu, lengkap dengan wadah bambu.
"Kelebihan produk saya ada kontur lengkung pada permukaannya. Kalau di marketplace berupa tabung begitu saja. Pemesan juga bisa mendiskusikan desain sepuasnya sampai benar-benar cocok," ujarnya.
Editor : Narendra Bakrie