Ali Mahfud di Polrestabes Surabaya (Foto: Ist)
Surabaya - Pemilik akun X (Twitter) @pasifisstate diadukan ke Polrestabes Surabaya, karena diduga telah melecehkan Nahdlatul Ulama (NU), diplesetkan menjadi Ulama Nambang.
Kasus itu dilaporkan seorang warga Nahdliyin, Ali Mahfud dan tercatat dalam laporan polisi bernomor LPM/ 236/VI/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA tertanggal 20 Juni 2024.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Gaungkan Sekolah Ramah Anak dan Anti-Bullying
Sebagai Nahdliyin, Ali mengaku prihatin atas logo organisasi berbasis Islam itu telah diplesetkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Maka dari itu, saya dan beberapa perwakilan Nahdliyin melaporkannya ke polisi atas dugaan pelecehan lambang organisasi NU yang diplesetkan menjadi 'Ulama nambang'," kata Ali, Jumat (21/6/2024).
Ali menjelaskan baru mengetahui postingan tersebut di X pada Rabu (19/6/2024). Seketika, Ali mengaku kesal dan emosi lantaran melihat lambang NU ada beberapa bagian yang menurutnya diubah, selain diplesetkan.
"Seperti pada warna, lambang mestinya nuansanya hijau diganti dengan oranye (kemerahan), bagian ornamen bintang sembilan dibubuhi tulisan Dolar Amerika Serikat dan Rupiah. Lalu, nama Nahdlatul Ulama itu diganti dengan Ulama Nambang," bebernya.
Ali menganggap ulah pengunggah postingan keterlaluan. Kendati, pengunggah tak mengubah khat atau tulisan berbahasa Arab yang tetap tertulis Nahdlatul Ulama, namun seolah mempunyai arti 'Ulama Nambang'.
Baca juga: Dosen Fakultas Kedokteran Untag Surabaya Kupas Tuntas Penggunaan Sunscreen
"Khat itu hak diciptanya NU, tulisan arab itu. Bahasa Indonesianya jadi Ulama Nambang. Kalau pakai khat itu saja sudah sangat bisa dikatakan melanggar," ungkapnya.
Menurut Ali, yang dilakukan akun @pasifisstate itu dianggap melecehkan NU. Apalagi logo rancangan KH Ridwan Abdullah tersebut dibuat dari proses istkharah dan pertimbangan spritual yang panjang serta mendalam. Menurutnya, logo NU tersebut tak seharusnya dilecehkan seperti itu.
Oleh sebab itu, ia meminta polisi untuk segera menindaklanjuti laporan dugaan pelecehan lambang NU tersebut. Ali khawatir, bila tak segera tertangani dengan cepat, bakal menjadi hal buruk dan akan terulang lagi dikemudian hari.
Baca juga: Dor! 3 Bandit Curanmor Lintas Kota Dilumpuhkan Jatanras Surabaya
"Sebagai warga Nahdliyin, kami khawatir akan menjadi preseden buruk ke depannya apabila tidak ada tindak lanjut aparat penegak hukum," jelasnya.
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menjelaskan pihaknya telah menerima aduan dari Ali dan kawan-kawan. Selanjutnya, pihaknya bakal berkoordinasi dengan penyidik untuk menindaklanjutinya.
"Iya, sudah. Kemarin aduannya," pungkas Hendro.
Editor : Narendra Bakrie