Cahyo Budi Utomo/Foto:roy/mili
Mili.id - Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Surabaya pekan pertama perlu dilakukan evaluasi.
Sebab sejumlah pihak menilai masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan PTM. Menurut Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo evaluasi terhadap PTM adalah hal yang wajar utamanya pada Sekolah Dasar (SD)
Baca juga: PTMSI Jatim Seleksi Atlet Jelang PON XI Aceh-Sumut 2024
"Saya kira wajar terutama dari SD yang semula nggak ada PTM kemudian ada PTM, kemudian ada fasilitas yang perlu diperbaiki atau dibersihkan terutama yang terkait dengan protokol kesehatan seperti jendela, kipas angin dan lainnya." kata Cahyo, Senin (17/1).
Dalam pelaksanaan PTM, Cahyo menekankan agar ada marking untuk jaga jarak, termasuk imbauan sekolah kepada anak didik jangan sampai ada penukaran masker.
"Upayakan tetap memakai masker jangan tukar masker, karena yang kita hadapi adalah sekolah SD bukan seperti SMP yang bisa lebih dibilangin atau bisa diingatkan. Karena ada beberapa kejadian tapi tidak banyak ada yang tukar masker." tegasnya.
Baca juga: Surabaya Kota Layak Anak Dunia, Dewan: Sorot Sarana Fisik, Minta Petakan Kasus Kekerasan
Di samping itu, Cahyo menggarisbawahi terkait kewenangan Dinas Pendidikan untuk menegaskan agar sekolah tidak melanggar protokol kesehatan (prokes) sebagaimana SKB 4 menteri pasal 8.
"Kalau ada sekolah yang kemudian melanggar prokes sesuai SKB 4 menteri pasal 8, ini ada kewenangan nya." ucap Ketua F-PKS ini.
Lebih lanjut Cahyo juga menyoroti jam pulang sekolah, kemudian ruang transit yang mana hal itu belum dilaksanakan secara maksimal. Sehingga ia mengingatkan tugas sekolah tidak hanya di situ saja
Baca juga: Lagi UNICEF Dorong Surabaya Kota Layak Dunia, Cahyo: Masih Banyak Harus Dibenahi
"Jadi setelah pulang sekolah anak anak ada yang ke cafe, warung dan sebagainya. Itu yang kemudian ingin (kita) beri masukan agar sekolah tangung jawab ini, tidak hanya di situ (pelaksanaan PTM)." urainya.
"Sehingga peraturan atau imbauan itu, yang ditekankan selama ini kepada pihak sekolah, harusnya himbauan itu kepada orang tua siswa agar orang tua juga bertanggung jawab terhadap prokes di rumahnya ketika anak bermain juga diberi tahu." tandasnya.
Editor : Redaksi