Muhaimin Iskandar
Mili.id - Promosi budaya Nusantara yang sangat luar biasa dari berbagai seni tradisi yang memiliki corak dan warna sendiri di setiap daerah tidak banyak dikenal masyarakat dunia.
Menurut Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, salah satu persoalan promosi budaya nasional kurang mendunia karena tidak mendapat sentuhan teknologi yang memadai.
Baca juga: Untag Surabaya Buka Prodi Teknologi Rekayasa Manufaktur: 70% Praktik, 30% Teori
Selain itu, kebijakan anggaran untuk promosi budaya sangat minim
"Khasanah budaya dan tradisi kita luar biasa. Ribuan seni budaya menyebar di Nusantara dengan keindahannya. Tetapi mengapa tidak bisa mengglobal?" paparnya, dalam orasi kebudayaan di Bumi Ageung, Cikidang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (17/1).
Dari sudut pandang politisi PKB tersebut, ada penyebabnya. Pertama, keberpihakan pemerintah dengan anggaran khusus harus ditingkatkan tiga kali lipat.
Baca juga: Pakar ITS Ungkap Kaitan Blending dan RON dengan Kualitas Bahan Bakar
Kedua, kita tidak mampu memanfaatkan teknologi, terutama teknologi informasi yang jadi sarana pemasaran dan pertunjukkan budaya tradisi kita.
Dikatakan, Korea sebetulnya tidak memiliki produk budaya yang istimewa. Semuanya biasa saja. Berhubung dengan sentuhan teknologi, produk kebudayaannya jadi mendunia.
Film dan musik Korea dikenal luas hingga ke Nusantara. Sebaliknya, kebudayaan Nusantara kalah bersaing di pasar global.
Baca juga: Kadindik Jatim Bahas Transformasi Pembelajaran Teknologi KSRG di Google for Education
Sehingga ia mengimbau pemasaran kekayaan budaya dan pertunjukan harus melalui teknologi.
"Saya tunggu kaum muda yang bisa mengekspresikan bidang budaya melalui teknologi, ayo kolaborasi dengan saya. Semampu mungkin saya akan bantu untuk promosi," seru Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan (Korkesra) itu.
Editor : Redaksi