Laksamana Cheng Ho (iStock: UBratiStock)
Mili.id - Tepat pada tanggal 11 Juli 1405 tahun lalu, tercatat pelayaran perdana yang dilakukan Cheng Ho mengarungi Samudera Hindia dari Tiongkok, atas perintah Kaisar Zhu De alias Yongle.
Dalam pelayaran pertamanya itu, Cheng Ho atau Zheng He sempat singgah di Pulau Jawa pada tahun 1415. Saat itu, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon.
Baca juga: Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa Siap Hadapi Tantangan 2025
(Tujuan Kaisar Yongle Perintahkan Cheng Ho Lakukan Pelayaran)
Ketika di Tiongkok terjadi peperangan dan pasukan Ming menyerbu ke daerahnya, banyak yang menjadi tawanan, termasuk anak-anak seperti Cheng Ho, yang saat itu masih berusia 12 tahun.
Dengan cara yang kejam dan keji, anak-anak ini dikebiri, termasuk Cheng Ho, hingga ia akhirnya hidup sebagai kasim (eunuch) yang tak dapat lagi berketurunan.
Baca juga: BNN RI Miliki Robot Anjing Pendeteksi Narkoba Hibah dari Tiongkok
Cheng Ho kemudian dibawa ke Nanjing, ibukota kekaisaran Tiongkok saat itu oleh Zhu Yuanchang, kaisar pertama Dinasti Ming, untuk dijadikan pelayan pada putranya yang bernama Zhu De.
Dalam perkembangannya, Cheng Ho senantiasa mendampingi Zhu De dalam berbagai peperangan dan selama itu Cheng Ho yang berpostur tinggi besar itu, selalu menunjukkan prestasi yang luar biasa.
Ketika Zhu De kemudian menjadi kaisar, Cheng Ho yang merupakan orang kepercayaannya itu diangkat menjadi laksamana yang akan membawa armada besar Tiongkok dalam ekspedisi- ekspedisi pelayaran jarak jauh ke Samudra Hindia.
Baca juga: Konjen Tiongkok di Surabaya dan Unesa Serah Terima Donasi Buku
Adapun tujuan pelayaran besar itu adalah untuk diplomasi muhibah, menggalang persahabatan dengan negeri-negeri yang dikunjungi, dan untuk mengembangkan perdagangan.
Ada pula disebutkan bahwa misi ekspedisi ini adalah untuk memperkenalkan dan mengangkat prestise Dinasti Ming ke seluruh dunia. Maksudnya, agar negara-negara lain mengakui kebesaran Kaisar Tiongkok sebagai Putra Dewata (the Sun of Heaven).
Editor : Achmad S