Mili.id - Siswanto, pengrajin bambu asal Magelang kembali bisa tersenyum setelah usahanya bangkit seusai mengikuti #LapakGanjar edisi 32 produk kerajinan.
Penjualannya sempat menurun akibat ekspor melemah saat pandemi Covid-19, kini usahanya kembali banjir orderan.
Baca juga: Diberi Kopi Campur Obat Penenang, Pemuda Magelang Cabuli Anak Bawah Umur
“Sejak ada pendemi semuanya berdampak, tapi kita syukuri dengan kekuatan bertahan sepahit apapun, masih ada orderan meski sedikit,” ujarnya, Sabtu (22/1).
Usaha yang diberi nama @wawant_bamboo itu sudah berjalan sejak 1990-an. Sejumlah produknya bahkan sudah diekspor hingga ke Amerika, Afrika, Australia, Jerman, Italia, Prancis, Timur Tengah, dan Maladewa.
Namun, pasarnya melemah akibat pandemi Covid-19. Kondisi itu tidak membuatnya menyerah. Ia tetap memproduksi berbagai kerajinan berbahan baku bambu, seperti hiasan dinding, kap lampu, alat makan, dan sebagainya, meski kapasitas kecil.
“Saya terus berusaha dengan memasarkan produk saya lewat media sosial. Salah satunya memposting di #LapakGanjar,” lanjutnya.
Setelah itu, usahanya berangsur kembali menemukan pasar. Ia mendapat pesanan kerajinan bambu dari hotel di Magelang dan sejumlah instansi pemerintahan.
Baca juga: Polresta Magelang Dalami Kasus Pencabulan 4 Santri di Bawah Umur
“Alhamdulillah setelah ikut #LapakGanjar ada pesanan dari hotel itu alat makan, dan ada juga pesanan dari instansi pemerintahan. Dari itu saya sangat berterima kasih,” papar Wawan, sapaan akrab pria itu.
Bukan hanya mendapat konsumen, ia juga diuntungkan dengan bertambahnya follower di Instagram, dari akun yang berasal dari wilayah pantai utara (pantura).
“Follower saya bertambah. Mayoritas mereka yang berada di wilayah pantura,” imbuhnya.
Baca juga: Anggota Polresta Magelang Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional Judo Kapolri Cup 2024
Menurut Wawan, adanya #LapakGanjar membuat pelaku UMKM tetap semangat mengembangkan usahanya.
Selain menambah konsumen, tetapi juga memotivasi pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk.
“Sangat membantu, memperkenalkan produk tidak usah repot. Hanya satu kali posting sudah banyak yang lihat, karena follower-nya banyak. Harapannya, UMKM yang ada di Jawa Tengah bisa go international,” tandasnya.
Editor : Redaksi