Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Polisi Sebut Bom Bunuh Diri yang Disiapkan Teroris Batu Berdaya Ledak Tinggi

Polisi Sebut Bom Bunuh Diri yang Disiapkan Teroris Batu Berdaya Ledak Tinggi © mili.id

Penangkapan terduga teroris di Kota Batu (Foto: Dok. mili.id)

Batu - Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Polri di Kota Batu ternyata menyiapkan bom bunuh diri dengan daya ledak tinggi.

Hal itu disampaikan Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca juga: 27 April 22 Tahun Lalu Bandara Soekarno-Hatta di Teror Bom

"Dari hasil penyelidikan, tersangka diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri di tempat ibadah dengan menggunakan bahan peledak berdaya ledak tinggi," jelas Trunoyudo dikonfirmasi mili.id, Kamis (1/8/2024).

Ada tiga terduga teroris yang ditangkap di Kota Batu itu. Mereka disebut satu keluarga terdiri dari suami, istri dan anak laki-laki asal Jakarta.

Menurut Trunoyudo, mereka masuk dalam kelompok Daulah Islamiyah yang berafiliasi dengan ISIS.

"Mereka merupakan kelompok atau simpatisan teroris Daulah Islamiyah yang berafiliasi dengan ISIS. Salah satu terduga berinisial HOK (19)," beber dia.

Trunoyudo menegaskan bahwa penggeledahan yang dilakukan di rumah kontrakan Dusun Jeding, Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terhadap HOK.

Baca juga: Melihat dari Dekat Stan Usaha Mantan Teroris di Rakernis Densus 88

Penggeledahan dilakukan Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor).

"Disita satu botol cairan bahan peledak, katapel dan toples berisi gotri," ungkap Trunoyudo.

Sebelumnya Ketua RT setempat, Yulianto menyebut bahwa keluarga terduga teroris tersebut dikenal tertutup. Sehingga ia dan warga tidak tahu pasti kegiatan sehari-hari keluarga itu.

Baca juga: Khofifah Optimis Prestasi Siswa Jatim Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045

"Dari data yang saya punyai yakni KK, mereka berasal dari Jakarta. Kemudian tinggal di sini katanya untuk bekerja. Nah ini kerjanya apa saya kurang tahu," ujar Yulianto.

Meski tertutup, Yulianto menyampaikan, ketika diminta bantuan untuk kegiatan RT, keluarga tersebut masih merespons dengan baik.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait