Bondowoso - Ribuan hektar lahan tembakau di Kabupaten Bondowoso sudah panen di pertengahan Tahun 2024 ini.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bondowoso, Ahmad Yasid menyebut, masuknya musim kemarau diiringi dengan musim panen tembakau.
Baca juga: Cium Kening Resepsionis Hotel di Bondowoso, Sopir Travel Tidur Penjara
"Sebagian wilayah sudah mulai panen tembakau. Dari 7.500 hektar se Bondowoso, 30 persen di antaranya sudah mulai panen," ungkap Yasid, Kamis (1/8/2024).
Namun, pihaknya menaruh atensi pada fenomena kemarau basah yang diprediksikan oleh BMKG.
"Tahun ini memang agak mengkhawatirkan. Cuacanya tidak sepenuhnya mendukung untuk pertanian tembakau," terang pria yang juga Sekretaris APTI Jawa Timur ini.
Pada Tahun 2023 lalu, kualitas tembakau ciamik. Sehingga banyak pabrikan rokok yang memborong tembakau petani Bondowoso.
Baca juga: KPK Geledah Rumah Kontraktor Bondowoso, Buntut Gratifikasi Libatkan Bupati Situbondo
"Tahun kemarin untuk harga voor oogst kasturi antara Rp 65 ribu sampai Rp 85 ribu per kilogram. Sedangkan rajangan kisaran Rp 55 ribu - Rp 65 ribu per kilogram," sebut Yasid.
Dengan angka itu, petani tembakau Bondowoso disebutnya cukup sejahtera.
"Sebab BEP (Break Event Point)-nya kisaran Rp35 ribu untuk rajangan dan Rp47 ribu untuk kasturi. Jadi masih untung banyak," bebernya.
Baca juga: Polres Bondowoso Gelar Beragam Hasil Pengungkapan Kasus Kriminal
Yasid berharap harga jual tembakau petani di Bondowoso masih cukup baik.
"Sehingga petani tembakau Bondowoso bisa sejahtera," tandasnya.
Editor : Narendra Bakrie