Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Kekeringan Memaksa Warga di Bondowoso Beli Air Bersih

Kekeringan Memaksa Warga di Bondowoso Beli Air Bersih © mili.id

Bantuan air bersih di Desa Karanganyar, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso (Foto: BPBD Bondowoso)

Bondowoso - Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Bondowoso membuat warga terpaksa membeli air bersih.

Ada belasan wilayah di Bondowoso yang masuk kategori kekeringan, bahkan beberapa di antaranya kritis.

Baca juga: Oknum Kades asal Bondowoso Dilaporkan ke Polres Situbondo atas Dugaan Penipuan

Berdasarkan data, ada 13 desa dalam 8 kecamatan di Bondowoso yang masuk kategori kekeringan dan butuh air bersih.

Bahkan ada satu wilayah, di mana warganya harus membeli air bersih dari warga lainnya yang kesehariannya mengambil air dari sumber mata air.

Kepala BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo menerangkan, warga yang terpaksa membeli air bersih itu berada di Desa Batuampar, Kecamatan Cermee.

"Warga Batuampar sampai membeli air bersih per jeriken Rp5 sampai Rp 6 ribu. Wilayah sana memang yang paling butuh," ungkap Sigit, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Kejari Tangkap Mantan Wabup Bondowoso Tersangka Korupsi Dana Hibah

BPBD Bondowoso membagi wilayah kekeringan menjadi tiga kategori, yaitu kering kritis, langka dan langka terbatas.

"Kering kritis ketika jarak pemukiman dengan sumber mata air lebih dari tiga kilometer," jelas Sigit.

Kering langka ketika jaraknya 0,5 kilometer sampai 3 kilometer. Sedangkan kering langka terbatas berjarak antara 0,1 kilometer sampai 0,5 kilometer.

Baca juga: Dampak Banjir Bandang di Jember, Ratusan Warga Kesulitan Air Bersih

"Setiap hari kita kirim dua truk tangki air bersih PDAM dengan masing-masing berisi 5.000 liter atau total 10.000 liter," sebutnya.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat Kekeringan, bantuan droping air bersih di wilayah kekeringan ini dilaksanakan mulai 1 Juli hingga September 2024.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait