Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Kisah Pilu Anak Sakit di Jember Ditandu 1 Km ke Ambulans Gegara Jalan Sulit Diakses

Kisah Pilu Anak Sakit di Jember Ditandu 1 Km ke Ambulans Gegara Jalan Sulit Diakses © mili.id

Tangkapan layar anak sakit di Jember ditandu menuju ambulans gegara jalan rusak (Foto: Hatta/mili.id)

Jember - Anak di Jember yang sakit ditandu menggunakan bambu dan sarung sejauh 1 kilometer menuju ambulans, karena jalan yang sulit diakses.

Belakangan diketahui anak perempuan itu berinisial Nd (9), warga Dusun Zeelandia Afdeling Manggungan, Desa Kramat Sukoharjo, Kecamatan Tanggul.

Baca juga: Pabrik Krupuk Rumahan di Jember Terbakar, Petugas Damkar Tersengat Listrik

Dalam video yang beredar di sejumlah grup WhatsApp (WA), tampak anak itu ditandu oleh dua pria, salah satunya adalah ayahnya.

Heri (58), ayah Nd bersama tetangganya terpaksa menandu Nd, karena jalan di kampungnya sulit diakses ambulans.

Sehingga ambulans menunggu sejauh 1 kilometer, untuk kemudian membawa Nd menuju Rumah Sakit Djatiroto, Lumajang.

Sholeh (40), tetangga Heri mengatakan bahwa Nd terpaksa ditandu, karena sulitnya ambulans menuju rumah Heri.

"Akses jalan berbatu. Jalanan di tempat kami tidak bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih. Dia mengeluh sakit kembali di perutnya, pasca operasi di rumah sakit. Jadi mau dibawa lagi ke rumah sakit itu lagi untuk periksa," ungkap Sholeh saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (9/8/2024).

Sebenarnya, lanjut Sholeh, jalan dusun bisa dilalui motor. Namun ayah Nd kasihan atas kondisi anaknya itu.

Baca juga: Geger Mayat Bayi dalam Kardus di Jember

"Jadi bapaknya gak tega, kasihan anaknya sakit di perut. Mau naik motor bisa sih, tapi karena jalanan berbatu kan goyang-goyang. Jadi alternatif satu-satunya ditandu. Rumah Sakit Djatiroto (Lumajang) itu kan lebih dekat dari sini," bebernya.

Sementara Kepala Desa Kramat Sukoharjo, Dwi Siswanto membenarkan bahwa jalan di dusun itu sulit diakses kendaraan roda empat. Jalanan berbatu itu masuk wilayah Perhutani.

"Ada akses jalan ya berbatu itu. Cuman ya gitu, karena ini kan penduduk yang masuk wilayah kebun (hutan). Jadi pihak desa tidak bisa membangun (perbaikan jalan). Karena wilayah sini tanah HGU milik Perhutani," papar Dwi.

Dwi juga menyampaikan sudah berulangkali meminta kepada Bupati Jember Hendy Siswanto untuk meminta solusi.

Baca juga: Perjuangan Belasan Kartini Jember Pilih Profesi Driver Ojol karena Himpitan Ekonomi

"Tapi selalu tidak ada respon. Terus saya harus meminta bantuan ke siapa," terangnya.

Menurut Dwi, jalan berbatu di dusun itu sepanjang kurang lebih 2 kilometer.

"Kalaupun ada yang menuju ke desa sini, harus pakai mobil offroad karena berbatu dan bentuknya curam. Pihak desa untuk warga, membantu aliran listrik bagi puluhan KK yang ada di wilayah kebun itu," pungkasnya.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait