Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Generasi Muda di Kota Mojokerto sebagai Bridge untuk Sebuah Negera yang Kuat

Generasi Muda di Kota Mojokerto sebagai Bridge untuk Sebuah Negera yang Kuat © mili.id

Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro membuka acara Refleksi Kemerdekaan. (Foto: Dok Diskominfo Kota Mojokerto)

Mojokerto - Peran Generasi Muda menyongsong pilkada serentak berkualitas, harus tahu bagaimana peran serta dalam pemilu yang merupakan ornament legal untuk membelah persepsi masyarakat.

"Saya yakin bahwa masyarakat kita sudah cukup cerdas, bijaksana, harapan saya GMNI mampu mengedukasi masyarakat bahwa diperlukan pemimpin-pemimpin yang hebat, pemimpin yang punya komitmen terhadap masyarakat kecil, pemimpin yang punya gagasan yang luar biasa, pemimpin yang menjual visi misinya dan tidak menjual hanya pragmatism,” ujar Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro, Selasa (13/08/2024).

Baca juga: Ning Ita Angkat Bicara tentang TPP ASN dan GTT PTT Swasta di Mojokerto Molor

Sebab wujud sebuah negara yang kuat harus ada bridge atau jembatannya yang direfleksikan dengan adanya pemilihan kepala daerah baik gubernur, wakil gubernur, wali kota, wakil walikota, bupati dan wakil bupati.

Ali menambahkan, seperti halnya perpindahan ibu kota ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan memunculkan peradaban baru.

“Kita berharap Nusantara nanti akan muncul sebuah peradaban baru yang mana betul-betul bisa membuat bangsa ini di tahun 2045 keluar dari middle income trap dengan para pemuda sebagai engine backbone-nya,” harap Mas Pj.

Baca juga: Wali Kota Mojokerto Sidak Toko Swalayan, Temukan Kerupuk Diduga Mengandung Boraks

Sementara, Komisioner KPU Jawa Timur Divisi SDM dan Litbang Eka Wisnu Wardana mengajak para generasi muda anggota GMNI untuk berpartisipasi secara aktif untuk mengawal jalannya Pilkada serentak.

“Pantau proses Pilkada kali mulai dari proses awal sampai nanti penetapan, kawallah proses demokrasi, kawallah proses Pilkada. Kali ini mulai dari awal sampai akhir, mulai dari perencanaan anggaran, sampai penetapan pasangan calon terpilih. Pantau kawal dan cermati, buat kajian, ada sedikit melenceng buat masukan kritik dan saran,” ucap Eka.

Baca juga: Raih MCP 2024 Terbaik, Ning Ita: Pemerintahan Bersih Jadi Budaya di Kota Mojokerto

Ia menambahkan mahasiswa juga menjadi jembatan, yang mampu menberikan pendidikan politik khususnya terhadap kaum marhaen.

”Sasar sebagai sosialis, ajak mereka untuk mengerti untuk mau dan peduli pada Pilkada kali ini. Berikan pemahaman cara memilih bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota, Gubernur dan wakil Gubernur dengan tepat sesuai dengan hati nurani, bahwa satu suara menentukan 5 tahun yang akan datang,” pesannya.

Editor : Aris S



Berita Terkait