KH Muhibbin Zuhri, Ketua PCNU Surabaya
Mili.id - Ketua PC NU Surabaya, KH Muhibbin Zuhri menyesalkan tindak kekerasan oknum guru SMPN-49 Surabaya kepada salah satu siswanya.
"Kita semua menyesalkan terjadinya tindak kekerasan itu," kata Muhibbin, kepada wartawan, Minggu (30/1).
Baca juga: Tingkatkan Perekonomian UMKM, PCNU Surabaya Gelar Pasar Ramadan Meriah
Menurutnya, peristiwa tersebut telah mencoreng citra pendidikan dan menimbulkan keresahan atau kecemasan orang tua siswa terhadap anak-anaknya di sekolah.
"Sebab pelaku kekerasan ini justru adalah orang yang seharusnya mendidik dan melindungi anak-anak kita dengan penuh kasih sayang." paparnya.
Sehingga ia mengimbau kepada semua pemangku kepentingan pendidikan di kota Surabaya, khususnya Dinas Pendidikan untuk memperhatikan kompetensi guru-guru di sekolah-sekolah.
"Jangan hanya mementingkan aspek profesional-paedagogik, Pembinaan kompetensi personal dan sosial mereka juga harus diperhatikan." seru dia.
Baca juga: Drama Kolosal Resolusi Jihad NU Meriahkan Peringatan Hari Santri 2024 di Surabaya
Dikatakan, siswa merupakan aset pendidikan yang paling berharga, dan pendidikan adalah investasi kemanusiaan yang menentukan maju atau tidaknya bangsa kita nanti.
"Maka jangan ada lagi kekerasan terhadap siswa, baik kekerasan fisik maupun psikis. Pendidikan harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan tanggungjawab profesional yang tinggi." tukasnya.
Kasus ini sambung dia, tentu bisa mengotori citra guru dan pendidikan di kota Surabaya yang sudah dibangun selama ini. Karena itu, kasus tindakan kekerasan kepada siswa harus disikapi yang benar.
Baca juga: PCNU Surabaya Ajak Warga Ramaikan Puncak Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan
"Saya mendukung mayoritas guru Surabaya yang sudah berusha keras dan sungguh-sungguh membantu orang tua dan pemerintah mewujudkan pendidikan yang berkualitas." urainya.
Selain tindakan hukum sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, sambung dia, juga harus diterapkan hukuman etik kepada pelakunya.
"Mudah-mudahan ke depan tidak akan ada lagi kejadian seperti ini." tandasnya.
Editor : Redaksi