Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Uji Klinis Merah Putih, Khofifah Minta Sokongan Doa

Uji Klinis Merah Putih, Khofifah Minta Sokongan Doa © mili.id

Uji Klinis Vaksin Merah Putih

Mili.id - Setelah mendapatkan persetujuan dari BPOM, Vaksin Merah Putih Inovasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan memasuki tahap uji klinis. 

Uji klinis tahap pertama rencananya pada (9/2) dengan menyuntikkan vaksin kepada yang belum mendapatkan suntikan vaksin dosis satu dan dua.

Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Nelayan Jatim Terapkan Konsep Ekonomi Biru

Karenanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memohon doa supaya berjalan dengan lancar dan sukses, vaksin juga segera diproduksi. 

"Semoga semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti dalam pengembangan vaksin karya anak bangsa ini," ujar Khofifah  yang juga ketua Ikatan Alumni Airlangga (IKA) UNAIR , Senin (31/1). 

Saat ini, dari CDC Amerika dan NHS UK telah merekomendasikan vaksinasi booster.

Sebab terbukti mampu mengurangi risiko infeksi dan gejala berat yang diakibatkan oleh varian baru, termasuk omicron.

Baca juga: Gubernur Khofifah Cairkan THR Rp 412,6 Miliar untuk Guru di Jatim

“Berdasarkan update situasi dari WHO, ditemukan bahwa Peningkatan jumlah kasus terinfeksi covid-19 yang disebabkan varian omicron sudah mencapai lebih dari 80%." tuturnya. 

Menurutnya, varian omicron juga menunjukkan sekitar 5x lebih tinggi risiko terinfeksi kembali jika dibandingkan dengan varian delta. Dimana pemberian vaksin booster di negara-negara maju terbukti efektif mengurangi angka rawat inap di rumah sakit sebesar 89%.

"Karena itu, kami sangat berharap vaksin merah putih ini bisa menjadi kandidat booster vaksinasi di Indonesia" Ujar Khofifah 

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Pantau Mudik Gratis di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Sesuai informasi, saat ini kelengkapan vaksin merah putih dan administrasi sudah dipenuhi. Bahkan, seluruh tim sudah menemui pabrik untuk membuat obat yang baik atau Cara Pembuatan Obat Baik (CPOB).w

Nantinya, dalam pelaksanaan uji kilinis fase pertama akan diujikan kepada  relawan usia  18 tahun keatas melalui proses screening yang ketat dan dilanjutkan fase suntik atau uji klinis. Sedangkan, untuk anak anak masih menunggu fase pertama usia dewasa selesai.

Para relawan yang akan melakukan uji klinis, telah didata dan akan diminta datang di RSUD dr. Soetomo yang direncanakan pada minggu pertama  tepatnya tanggal 09 Februari ini.

Editor : Redaksi



Berita Terkait