Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Tindak Kekerasan Siswa, Ketua PGRI Surabaya Turut Minta Maaf

Tindak Kekerasan Siswa, Ketua PGRI Surabaya Turut Minta Maaf © mili.id

Walikota Eri Cahyadi, bersama Ketua Komisi D Khusnul Khotimah saat mengunjungi SMPN-49

Ketua PGRI Kota Surabaya Agnes Warsiati turut meminta maaf mewakili lembaganya atas tindak kekerasan oknum guru kepada siswa nya di (MR) SMPN-49. 

Tindakan kekerasan tersebut bagi dia, merupakan salah satu kekhilafan bagi seorang guru. Atas kejadian tersebut, pihaknya meyakini semakin menguatkan bagi semua guru di Surabaya.

Baca juga: Pelajar SMK di Malang Diduga Jadi Korban Kekerasan Guru

 “Yang paling penting juga kejadian ini akan menjadi pembelajaran bagi kita para guru agar guru memang benar-benar fitrohnya menyayangi anak dan empati pada anak." kata Agnes. usai mengunjungi keluarga korban di Jalan Kutisari Utara Gang 3, Surabaya, bersama Kadispendik Surabaya Yusuf Masruh, Rabu (2/2).

"Itu yang selalu dan harus menjadi pedoman dalam mendidik, walaupun hatinya seperti apa, tapi karena itu adalah anak-anak, ya kita yang harus tetap menyayangi dan kita harus kembali dan ingat bahwa kita sebagai pendidik, betul-betul fitroh kita sebagai mendidik,” sambung Agnes.

Ia menjabarkan, mendidik itu harus memposisikan diri sebagai orang tua, yakni harus senantiasa sabar. Sehingga kejadian ini harus dijadikan sebagai pembelajaran. 

Baca juga: Tips Anak Terhindar dari Kekerasan, Novita Hardini: Peran Orang Tua Itu Penting

Seorang guru, urai Agnes  membawa arah pendidikan Surabaya, apalagi anak-anak sudah dua tahunan tidak sekolah, sehingga tugas seorang guru secara kontinyu memberi keamanan dan kenyamanan bagi siswa pada saat sekolah.

“Kita harus banyak mengambil pelajaran dari kejadian ini, supaya pendidikan di Surabaya bisa lebih baik,” ujarnya.

Baca juga: Menteri PPPA Deklarasi Cegah Kekerasan Terhadap Anak di Lingkungan Pesantren Jombang

 Agnes menambahkan, bila anak yang dididik hari ini merupakan harapan dan masa depan pemimpin bangsa. Suatu saat nanti, mereka akan menjadi pemimpin di bidang mereka masing-masing.

Makanya dia mengajak kepada seluruh guru di Kota Surabaya untuk mendidik anak-anak itu dengan tulus dan ikhlas. “Kalau anak-anak ini sukses, kita juga yang turut bangga karena sudah menjadi guru yang berhasil mendidik anak-anak kita,” pungkasnya. 

Editor : Redaksi



Berita Terkait