Surabaya - Sebanyak 1.476 siswi dari 61 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dari Surabaya ikuti turnamen sepak bola putri “MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2024” di Lapangan Marinir Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V pada 4 hingga 8 September.
Pada kompetisi tersebut, para siswi terbagi dalam 132 tim yang terdiri dari 81 tim Kelompok Usia 12 dan 51 tim Kelompok usia 10, dan jumlah ini meningkat 200 persen lebih di banding event yang pertama.
Baca juga: Tim Audit Itjenad Kunjungi Kodim 0830/Surabaya Utara
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan meningkatnya jumlah peserta ini merupakan pembuktian ekosistem semakin terpupuk sehingga menjadi harapan bangkitnya kejayaan sepak bola putri usia Indonesia.
“Kami berharap para putri peserta dapat bersaing dengan meningkatkan kualitas, mengembangkan kemampuan serta teknik bermain bola. Sehingga menjadi lokomotif yang positif untuk bergeraknya ekosistem sepak bola putri di Indonesia,” ucap Yoppy, Minggu (08/09/2024).
Selain itu, tidak hanya menghelat kompetisi namun pihaknya juga menerjunkan tim talent scouting untuk mencari dan menemukan bakat-bakat kualitas yang kelak bisa membela Indonesia di kejuaraan internasional.
“Adanya talent scouting ini akan menciptakan iklim kompetisi yang para pemainnya mampu menampilkan performa yang terbaik. Jadi tidak hanya bertumpu pada kekuatan timnya, mereka pun didorong untuk menunjukkan kemampuan individu sehingga kemampuan mereka yang sebenarnya akan terlihat,” jelas Yoppy.
Brand Manager MilkLife, Adrian Tan menambahkan, meningkatnya jumlah peserta ini juga sejalan dengan harapannya agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang menggeluti olahraga sehingga dapat menjadi generasi yang sehat dan tangguh di masa mendatang.
Baca juga: Untag Surabaya Bahas Ancaman Siber dan Integrasi Sistem Monitoring
“Ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia memerlukan wadah untuk menyalurkan bakat mereka, terutama di bidang olahraga. Dengan menjalani olahraga sepak bola secara rutin, didukung dengan mengonsumsi nutrisi seperti susu, diharapkan generasi masa depan dapat menyongsong cita-cita mereka dengan lebih tangguh dan #BeraniCetakGol,” ucap Adrian.
Sementara itu, Pelatih Kepala MIlkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, menuturkan, tingginya animo para peserta di Surabaya akan membuat tim talent scouting bekerja keras memantau bibit-bibit pesepakbola berbakat.
“Semua daerah pasti ada pemulanya, tapi yang kita lihat bukan hanya kemampuan dia bermain bola saat ini tapi potensi dan kelebihan lain seperti konsistensi, jiwa pantang menyerah, atletisme, postur, power, agility, kepercayaan diri dan bagaimana siswi bisa bekerja sama dengan tim," ujar Timo Scheunemann.
Selanjutnya, tambahannya. Para tim talent scouting dibina lebih lanjut melalui melalui program MilkLife Soccer Extra Training. Program ini menargetkan para peserta memiliki peningkatan kemampuan yang mumpuni dalam bermain sepak bola.
Baca juga: Rumah Penjual Elpiji di Surabaya Terbakar, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab
"Inilah yang menjadi dasar dari tim talent scouting dalam mencari bakat diantara ribuan peserta. Kami ingin mengidentifikasi sebanyak-banyaknya bibit-bibit unggul dari Surabaya,” tutur Coach Timo yang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.
Nantinya, setelah menjalani MilkLife Soccer Extra Training, para peserta di setiap kota akan membentuk sebuah tim mewakili kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge.
Mereka akan dipertemukan dalam kejuaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU12 yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah pada awal tahun 2025.
Editor : Aris S