Surabaya - Pembangunan eks Taman Hiburan Rakyat-Taman Remaja Surabaya (THR-TRS) bakal dimulai tahun depan.
Rencana itu disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai pengumuman para pemenang sayembara gagasan desain THR-TRS di Balai Kota, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: Bubarkan Balap Liar, Polisi Surabaya Amankan Puluhan Motor
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menobatkan karya desain tim asal Kota Pahlawan yang bertajuk Expo Park sebagai pemenang.
Mereka adalah Adri Vergian Tanjung, Ar Deny Indra Prasetyo, Chandra Putra Nugraha, dan Rainjalin Prajakusuma.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, menggabungkan konsep desain modern dan tradisional yang fokus pada penggunaan ruang publik, sebagai ruang seni dan penyaluran ekspresi.
Wali Kota Eri memberikan apresiasi terhadap para pemenang sayembara ide desain kawasan eks THR-TRS. Dirinya akan menggabungkan rancangan para pemenang sebagai acuan pembangunan kawasan eks THR-TRS ke depan.
"Desain anak-anak muda di Indonesia yang berasal dari Semarang, Malang, Bali, Tangerang dan Surabaya ini, hak ciptanya menjadi milik Pemkot Surabaya. InsyaAllah akan digabungkan (semua desain digunakan), jadi nanti tempat indoornya mana, ruang konser seperti apa dan outdoornya bagaimana," papar Wali Kota Eri usai acara.
Menurutnya, penggabungan desain tersebut masuk akal, karena setiap tim memiliki konsentrasi desain masing-masing. Ada yang lebih fokus kepada desain indoornya, oudoor ataupun tempat konsernya.
"Untuk yang menang ini, saya suka desain tempat konsernya, lalu desain tempat pertunjukannya yang mengusung gaya Kerajaaan Majapahit. Untuk yang juara dua saya suka desain indoornya karena bisa digunakan futsal, basket ataupun volly. Jadi nanti itu akan digabungkan desainnya," ungkap Wali Kota Eri.
Ia merasa gembira karena para peserta yang mengikuti sayembara bisa merancang eks kawasan THR-TRS dengan memunculkan wajah baru tanpa melupakan kenangan yang ada di dalamnnya. Tahap selanjutnya dalam pembangunan akan melibatkan investor.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Bangkalan Edarkan Sabu, Disergap di Rumah Istri
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebut, saat ini sedang dilakukan pembicaraan terkait sistem lelang dengan para investor. Sebab sistem lelang yang disepakati akan menentukan tarif masuk yang diberlakukan nantinya.
"Investor sudah banyak yang masuk, tinggal mau lelang bentuknya seperti apa, bagi hasil, sewa, Build Operate Transfer (BOT) atau lainnya. Karena saya tidak ingin terlalu mahal, kita akan membangun dari sharing yang disepakati," tegasnya.
Wali Kota Eri menambahkan bahwa pembangunan kawasan eks THR-TRS ditargetkan mulai berjalan pada Tahun 2025. Sedangkan pada Tahun 2027, bangunannya ditargetkan sudah bisa difungsikan.
"InsyaAllah kita kerjakan tahun depan, dan bangunannya bisa dirasakan oleh masyarakat pada Tahun 2027 mendatang," tandasnya.
Sementara perwakilan tim asal Surabaya yang menyabet gelar juara Ar Deny Indra Prasetyo mengungkapkan, ia dan tim mengusung perpaduan konsep arsitektur langgam dan pendopo. Sehingga akan memunculkan keseragaman dalam desain, tapi tidak mengurangi fungsi publiknya.
Baca juga: Cara Menyenangkan Remaja Surabaya Mengisi Waktu Luang Membuat Coaster Crochet
"Jadi ada enam bangunan ruangan perpaduan desain langgam dan pendopo. Dari gerbang areanya sudah menjadi satu, dari depan pintu gerbangnya bergaya Majapahit, lalu ada expo center yang terkoneksi dengan co-working dan gedung seni pertunjukannya," ungkap Deny.
Di waktu yang sama, perwakilan dewan juri sayembara desain, Retno Hastijanti mengatakan bahwa para pemenang sudah melengkapi kriteria yang meliputi estetika, struktural dan kemudahan perawatan.
"Para peserta sangat luar biasa, ikon THR tidak bisa dipisahkan dari Kota Surabaya. Prosesi penilaian konsep yang dihadirkan luar biasa kreatif dan menyuguhkan gagasan efektif. Saya berharap desain yang lahir dari sayembara ini bisa dirasakan masyarakat Surabaya ke depannya," harapnya.
Untuk diketahui, ada sekitar 200 tim yang mengikuti sayembara ide desain kawasan eks THR-TRS dari berbagai wilayah di Kota Surabaya. Sebelum awarding, para peserta juga sudah melewati penjurian tahap satu dan dua.
Editor : Narendra Bakrie