AH Thony saat reses di Hotel Cleo Surabaya/foto:Mili/roy
Mili.id - Serap aspirasi masyarakat di Hotel Cleo Surabaya, Wakil DPRD Kota Surabaya AH Thony mengingatkan warga agar sadar sehat, sadar kaya dan sadar semangat bekerja.
Sebab menurutnya, belakang ini ada sekelompok masyarakat ganggur yang sudah nyaman jadi pengangguran. "Jadi budaya nganggur jadi kebudayaan, ngopa- ngopi, udat-udut dan akhirnya itu yang terjadi." papar politsi Gerindra tersebut, Minggu (20/2) petang.
Baca juga: Untag Surabaya Buka Prodi Teknologi Rekayasa Manufaktur: 70% Praktik, 30% Teori
Sehingga, problematika itu akan dicarikan jalan keluarnya, bagaimana memupuk mental juang masyarakat tinggi. Sebab yang namanya kota juang, harus terus berjuang, bukan nganggur jadi sesuatu yang nyaman.
"Dan ide itu ada pada kita, kita punya kesadaran, lalu saya sampaikan bentuk pengajuan perda kebudayaan, budaya dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan sebagainya." ujar Thony
Baca juga: Pihak Pemkot Surabaya Tidak Hadir, Rapat Pansus Raperda Hunian Batal
Supaya, tambah Thony, masyarakat sadar sehat, sadar kaya, sadar semangat bekerja. Ia menegaskan, sadar kaya itu penting. Bila kaya itu bisa ditempuh dengan cara kita harus bekerja, maka itu kita sudah lakukan.
"Namun kalau orang tidak mikir bagaimana saya supaya bisa kaya, karena dengan kaya saya bisa memberi, membantu sesama kemudian bisa memakmurkan saya, keluarga dan teman dekatnya dan sebagainya, maka kaya menjadi sebuah cita cita." beber Thony
Baca juga: DPRD Surabaya Gelar Rapat Paripurna Raperda RTRW Besok, Ini yang Bakal Dibahas
Biar pantas jadi kaya. Maka lanjut Thony, bekerja dan usaha disertai dengan semangat. Namun, apabila tidak ada modalnya, kita diimbau harus memiliki semangat sebagai alat kita, untuk mencapai jadi kaya.
"Ada satu kondisi orang punya modal tapi punya kemauan kuat, akhirnya semakin sukses jadi mampu. Maka sukses. Kemudian ada yang tidak mampu dan tidak punya modal nya, tapi punya kemauan, lumayan. Kemudian ada yang tidak mau dan tidak mampu. Maka jadi termiskin di dunia." tandasnya.
Editor : Redaksi