Banyuwangi - Guru honorer SD asal Banyuwangi yang ditangkap Bareskrim Polri karena meretas data Badan Kepegawaian Negara (BKN) dikenal aktif di kampung.
Guru itu berinisial BAG (26), warga Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.
Baca juga: Remaja Jember Pelaku Curanmor di Banyuwangi Juga Embat Uang Kotak Amal Masjid
Menurut kesaksian warga setempat, salah satu kegiatan yang aktif diikuti BAG adalah keagamaan dan sosial.
Meski sosoknya jarang bergaul dengan pemuda kampung, tapi BAG hampir tidak pernah absen mengikuti kegiatan lingkungan.
"Memang jarang nongkrong bareng anak muda sini. Tapi cukup aktif di kampung kalau ada kegiatan sosial," ujar Kepala Dusun Mulyorejo, Agus Salim (54), Kamis (26/9/2024).
Agus menyebut, warganya itu tak pernah sedikitpun tersandung masalah sebelum kasus peretasan data BKN itu merebak. Sehingga warga sekitar sangat kaget.
"Maka itu saya juga kaget. Pas itu kok ada polisi mencari dia (BAG). Anaknya juga gak pernah neko-neko. Hidupnya biasa saja bahkan cenderung sederhana," ungkapnya.
Kendati sedikit menyayangkan tindakan melawan hukum yang dilakukan warganya itu, Agus mengaku prihatin.
Ditambah lagi, BAG masih memiliki dua orang anak yang masih kecil dan butuh perhatian sang ayah.
Mirisnya, ketika penangkapan, sang istri mendampingi BAG. Menurut Agus, saat itu istri BAG sempat pingsan lantaran tak menyangka suaminya bakal diciduk Tim Dittipidsiber Bareskrim Polri.
Baca juga: Perjuangan Belasan KPPS di Banyuwangi untuk Datang ke Lokasi Pelantikan
"Sempat pingsan dan menangis. Syok yang pasti karena suaminya akan dibawa polisi ke Jakarta," terangnya.
Agus mengungkap, sejumlah barang milik BAG diamankan saat penangkapan yang dilakukan Bareskrim Polri pada 11 September 2024 lalu. Di antaranya tas, laptop, telepon genggam, serta sejumlah uang.
"Saat proses penggeledahan di rumahnya (tersangka) itu, petugas membawa tas, laptop, uang, dan HP," ujarnya.
Untuk uang yang disita, menurut sepengetahuan Agus, jumlahnya senilai Rp1,5 juta. Sementara untuk telepon seluler ada dua yang diamankan.
"Dua HP yang dibawa. Satu milik BAG dan satunya milik istrinya," jelasnya.
Baca juga: Remaja asal Jember Ditangkap Usai Curi Motor di Halaman Masjid Banyuwangi
Selain menyita sejumlah barang bukti tersebut, polisi turut membawa kendaraan bermotor milik BAG. Agus menambahkan, motor yang disita merupakan kendaraan sehari-hari BAG saat berangkat mengajar.
"Motor yang sering dinaiki BAG setiap hari untuk mengajar. Biasanya kalau ngajar kan lewat depan rumah bawa motor yang kemarin ikut dibawa," terangnya.
Ketika proses penangkapan berlangsung, masih kata Agus, BAG terlihat panik dan gugup. Terlihat raut mukanya tegang ketika polisi mulai menggeledah rumahnya.
Editor : Narendra Bakrie