Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Ini Alasan DPW FPI Surabaya Menolak Ceramah KH Marzuki Mustamar

Ini Alasan DPW FPI Surabaya Menolak Ceramah KH Marzuki Mustamar © mili.id

Surat edaran DPW-FPI Surabaya menolak kajian KH Marzuki Mustamar

Surabaya - Dewan Pimpinan Wilayah-Front Persaudaraan Islam (DPW-FPI) Surabaya akhirnya buka suara perihal beredarnya surat penolakan KH Marzuki Mustamar di Masjid Al Huda - Tenggumung, Surabaya, pada Sabtu (28/9/2024) sekitar pukul 19.00 WIB nanti.

Sekretaris Wilayah DPW-FPI Surabaya H Ahmad Yasin membenarkan soal terbitnya surat penolakan tersebut. Menurutnya, surat itu diterbitkan setelah pihaknya diundang rapat bersama pihak panitia.

Baca juga: Perjalanan Polisi Memburu Pengamen Terlibat Pencurian Motor di Surabaya

"Surat pernyataan tersebut kita buat setelah melakukan rapat hari Rabu (25/9/2024) bersama panitia, takmir masjid, juga ada pihak kepolisian. Dari rapat itu, dari panitia ada yang mendukung, ada juga yang menolak," ujarnya saat dikonfirmasi mili.id.

Pada rapat tersebut, pihak FPI Surabaya tegas melakukan penolakan bila acara Maulid Nabi Muhammad SAW itu diisi dengan penceramah KH. Marzuki Mustamar.

"Kita tidak menolak acara maulidnya, tapi kita keberatan ketika menghadirkan Kyai Marzuki Mustamar. Alasannya, Kyai Marzuki Mustamar itu akhir-akhir ini meragukan nasab para habaib," tambahnya.

Sedangkan, menurut Ysin masyarakat sekitar lokasi pengajian tersebut rata-rata diklaim sebagai pecinta habaib. Oleh sebab itu, mereka merasa mewakili suara masyarakat setempat.

"Akhirnya, kita kasih solusi untuk ganti saja penceramahnya biar tidak ganggu keamanan, tidak terjadi bentrok, tidak terjadi kegaduhan. Kita semata-mata untuk menjaga kondusifitas, terutama di Surabaya," terangnya.

Berdasar catatannya, Kyai Marzuki Mustamar akhir-akhir ini disebut kerap menyinggung masalah nasab dan habaib dalam ceramahnya, salah satunya di wilayah Pasuruan beberapa waktu lalu.

Meski demikian, pihaknya mengaku tak akan melakukan pengerahan massa untuk membubarkan kajian tersebut. Mereka hanya melakukan penolakan semata.

"Perlu digarisbawahi itu surat penolakan, bukan pembubaran. Jadi kita tidak akan melakukan pengerahan massa. Temen-temen FPI Surabaya tidak akan mengikuti acara tersebut, dan juga tidak mengerahkan massa," tegasnya.

Pada Jumat (27/9/2024) pihaknya kembali diundang rapat mediasi di kantor Kecamatan Semampir bersama pihak kepolisian, panitia, takmir dan organisasi lain.

Baca juga: Pasutri di Surabaya Kompak Edarkan Narkoba Demi Keuntungan dan Isap Sabu Gratis

Agenda rapat itu yakni melanjutkan pembasahan seperti pada Rabu kemarin. Sebab, pada rapat awal itu mereka belum menemukan kemufakatan bersama.

"Kalau acara tetap terjadi dan Kyai Marzuki hadir, gakpapa, monggo tetap ngaji. Tapi dengan catatan kiai Marzuki tidak boleh membahas soal nasab, tidak boleh nyinggung isu rasisme yang seperti viral di media sosial," urainya.

Akhirnya, rapat pada Jumat kemarin itu menemukan kesepakatan bersama. Panitia menyetujui saran dari FPI Surabaya. Mereka yang hadir kemudian membuat surat pernyataan bersama.

"Nanti kalau seumpama Kyai Marzuki Mustamar bahas masalah nasab, itu kata panitia sendiri yang akan membubarkan acara tersebut dengan mematikan sound," pungkasnya.

Sebelumnya, Beredar di sosial media surat dari Dewan Pimpinan Wilayah-Front Persaudaraan Islam (DPW-FPI) bernomor 02/PS/DPW/FPI-SURABAYA/ROBI'UL AWWAL 1446 H.

Baca juga: Aksi Licik 2 Pemuda Bawa Kabur Motor dan Ponsel Bermodus COD di Surabaya

Surat itu juga tertera tanda tangan Ketua Tanfidz Ustadz Abdul Wahid Murtadho dan Sekretaris Wilayah H Ahmad Yasin, tertanggal 26 September 2024.

Dalam surat tersebut berisi tiga poin pernyataan menyoal KH. Marzuki Mustamar yang akan mengisi kajian di Masjid Al Huda - Tenggumung, Surabaya, sekitar pukul 19.00 WIB nanti.

Pada poin pertama, DPW-FPI mendukung Takmir Masjid Al Huda dalam mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Menolak kehadiran KH. Marzuki Mustamar sebagai penceramah dalam acara peringatan maulid tersebut demi menjaga kemananan kota Surabaya," tulis butir nomor 2 dalam surat tersebut.

Poin terakhir, DPW-FPI tetap menjaga kota Surabaya yang sudah kondusif, aman, tenteram dari hal yang dianggapnya merusak Kota Pahlawan.

Editor : Achmad S



Berita Terkait