Mili.id - Setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Vegetarian Sedunia, dan ini merupakan momentum penting untuk mempromosikan gaya hidup sehat dengan mengurangi konsumsi produk hewani.
Peringatan ini pertama kali diinisiasi oleh North American Vegetarian Society (NAVS) pada tahun 1977 dan telah menjadi agenda tahunan yang dirayakan di berbagai negara.
Baca juga: Simak Sejarah dan Fakta Hari Vegan Sedunia 1 November
Selain itu, hari ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan dampak positif dari pola makan berbasis nabati, baik untuk kesehatan manusia, lingkungan, maupun kesejahteraan hewan.
Beberapa manfaat utama dari pola makan berbasis nabati yang dihimpun oleh tim mili.id dari berbagai sumber antara lain:
Kesehatan Jantung
Pola makan yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa vegetarian memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah, tekanan darah lebih stabil, dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih kecil.
Mengurangi Risiko Kanker
Konsumsi daging merah yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, terutama kanker usus.
Sementara itu, diet vegetarian yang tinggi serat dan kaya antioksidan dari sayur-sayuran dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker.
Pengendalian Berat Badan
Pola makan vegetarian cenderung mengandung kalori lebih sedikit dibandingkan diet yang melibatkan banyak daging, sehingga dapat membantu dalam pengelolaan berat badan yang sehat.
Studi juga menunjukkan bahwa vegetarian umumnya memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian.
Dampak Positif pada Lingkungan
Produksi daging membutuhkan lebih banyak sumber daya alam, termasuk air dan lahan, dibandingkan dengan produksi pangan berbasis tanaman.
Baca juga: Kuliner Mangut Kepala Manyung Hadirkan Sensasi Gurih dan Pedas
Menjadi vegetarian atau mengurangi konsumsi daging dapat membantu mengurangi jejak karbon dan konservasi sumber daya alam yang terbatas.
Gerakan Global untuk Lingkungan dan Kesejahteraan Hewan
Hari Vegetarian Sedunia juga merupakan kesempatan bagi para aktivis lingkungan dan kelompok pecinta hewan untuk menyuarakan pentingnya mengurangi konsumsi daging demi kesejahteraan hewan.
Industri peternakan intensif sering kali melibatkan praktik-praktik yang merugikan hewan, seperti pemeliharaan dalam kondisi sempit dan penggunaan hormon pertumbuhan.
Dengan beralih ke pola makan vegetarian, masyarakat dapat berkontribusi pada penurunan angka kekerasan terhadap hewan.
Selain itu, produksi daging dalam skala besar juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan, terutama melalui produksi metana dari peternakan sapi.
Maka dari itu, mengurangi konsumsi daging adalah salah satu cara efektif untuk berpartisipasi dalam upaya memerangi perubahan iklim global.
Baca juga: Renyahnya Kue Leker untuk Hidangan Ringan Keluarga
Tren Vegetarian di Indonesia
Di Indonesia, tren gaya hidup vegetarian semakin diminati, terutama di kalangan generasi muda yang lebih peduli pada kesehatan dan lingkungan.
Restoran vegetarian mulai bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali, menawarkan berbagai hidangan nabati yang lezat dan bergizi.
Beberapa komunitas vegetarian di Indonesia juga aktif menyelenggarakan acara-acara edukatif, seperti workshop memasak, kampanye lingkungan, dan penyuluhan kesehatan, untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat.
Hari Vegetarian Sedunia: Ajakan untuk Berubah
Peringatan Hari Vegetarian Sedunia menjadi ajakan bagi seluruh masyarakat untuk mencoba mengurangi konsumsi daging dan produk hewani, serta mulai beralih ke pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Bahkan, langkah kecil seperti mengikuti pola makan "Meatless Monday" atau hari tanpa daging setiap minggu, bisa memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan dan lingkungan.
Editor : Aris S