Wanita Cantik Jadi Begal di Surabaya Ternyata Sarjana Pengangguran

Wanita Cantik Jadi Begal di Surabaya Ternyata Sarjana Pengangguran © mili.id

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Harsya menginterogasi pelaku (Foto: Polsek Gunung Anyar)

Surabaya - Wanita cantik yang menjadi begal taksi online di Surabaya itu ternyata lulusan S1 (sarjana) yang sudah hampir 2 tahun menganggur.

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni mengatakan, pelaku berinisial ML (23) asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Bubarkan Balap Liar, Polisi Surabaya Amankan Puluhan Motor

"Dia lulus kuliah dari kampus di sini (Surabaya) dan menjadi sarjana sejak 2022. Tapi selama itu, dia jadi pengangguran," ungkap Harsya, Selasa (1/10/2024).

Dalam aksinya, pelaku memesan taksi online. Namun sampai di Royal Park Residence Gunung Anyar Tambak, pelaku menjerat leher korban dengan tali.

"Korban dijerat tali. Karena korban melawan, pelaku menusuk leher korban dengan pisau," ungkap Harsya.

Korban yang terluka di bagian leher, diturunkan paksa oleh pelaku. Pelaku lalu mengambil alih kemudi dan membawa kabur mobil korban.

"Pelaku panik, berkendara dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya menabrak mobil lain di perumahan itu. Jarak TKP awal dan pelaku diamankan sekitar 200 meter," beber Harsya.

Baca juga: Mantan Anggota DPRD Bangkalan Edarkan Sabu, Disergap di Rumah Istri

Pelaku kemudian diamankan ke Mapolsek Gunung Anyar. Sedangkan korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Menurut Harsya, pelaku sempat berbohong punya komplotan.

"Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengaku punya komplotan empat orang. Katanya sedang menunggu di sekitar Galaxy Mall. Dari keterangan itu kami menuju lokasi," ungkapnya.

Dalam pengakuannya, pelaku menyebut bahwa komplotannya itu menunggu, dengan menggunakan motor Yamaha RX-King.

Baca juga: Cara Menyenangkan Remaja Surabaya Mengisi Waktu Luang Membuat Coaster Crochet

"Kami sempat periksa semua pengendara RX-King di lokasi. Namun kami tidak menemukan keterlibatan mereka," ujar Harsya.

Pemeriksaan mendalam akhirnya dilakukan lagi. Dan pelaku akhirnya mengaku bahwa pengakuannya itu hanya bohong belaka.

"Jadi komplotan yang disebut pelaku itu hanya alibinya. Akhirnya dia mengaku beraksi sendirian dan baru pertama kali ini," pungkas Harsya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait