Surabaya - Polisi menggeledah apartemen tempat wanita cantik pelaku begal di Surabaya.
Penggeledahan dilakukan Tim Unit Reskrim Polsek Gunung Anyar untuk mendalami kasus yang menjerat wanita berinisial ML (23) asal NTT itu.
Baca juga: Bubarkan Balap Liar, Polisi Surabaya Amankan Puluhan Motor
"Ada fakta baru. Di mana terangka ini ternyata telah merencanakan aksinya dengan matang. Dia menulis rencana-rencana itu pada sebuah kertas sebelum melakukan pembegalan," jelas Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Harsya Fahroni, Rabu (2/10/2024).
Atas temuan kertas berisi rencana pembagalan itu, Harsya menduga pelaku terinspirasi adegan film action ketika beraksi. Apalagi dalam pengakuannya, tersangka mengaku gemar menonton film action.
Menurut Harsya, tersangka juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Dalam aksinya, sarjana pengangguran itu memesan taksi online dengan cara meminjam handphone (HP) orang lain.
Ketika sampai di Royal Park Residence Gunung Anyar Tambak, tersangka menjerat leher korban dengan tali. Karena melawan, tersangka menusuk leher korban dengan pisau.
Korban yang terluka di bagian leher, diturunkan paksa oleh pelaku. Tersangka lalu mengambil alih kemudi dan membawa kabur mobil korban.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Bangkalan Edarkan Sabu, Disergap di Rumah Istri
"Tersangka panik, berkendara dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya menabrak mobil lain di perumahan itu. Jarak TKP awal dan pelaku diamankan sekitar 200 meter," beber Harsya.
Tersangka kemudian diamankan ke Mapolsek Gunung Anyar. Sedangkan korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Menurut Harsya, dalam pemeriksaan, tersangka sempat berbohong punya komplotan.
"Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengaku punya komplotan empat orang. Katanya sedang menunggu di sekitar Galaxy Mall. Dari keterangan itu kami menuju lokasi," ungkapnya.
Baca juga: Cara Menyenangkan Remaja Surabaya Mengisi Waktu Luang Membuat Coaster Crochet
Dalam pengakuannya, pelaku menyebut bahwa komplotannya itu menunggu, dengan menggunakan motor Yamaha RX-King.
"Kami sempat periksa semua pengendara RX-King di lokasi. Namun kami tidak menemukan keterlibatan mereka," ujar Harsya.
Pemeriksaan mendalam akhirnya dilakukan lagi. Dan pelaku akhirnya mengaku bahwa pengakuannya itu hanya bohong belaka.
"Jadi komplotan yang disebut pelaku itu hanya alibinya. Akhirnya dia mengaku beraksi sendirian dan baru pertama kali ini," pungkas Harsya.
Editor : Narendra Bakrie