Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Napak Tilas Pejuang dan Pendiri NU di Surabaya Sambut Hari Santri

Napak Tilas Pejuang dan Pendiri NU di Surabaya Sambut Hari Santri © mili.id

Napak Tilas Pejuang dan Ziarah Muassis NU di Surabaya (Foto: Bejo/mili.id)

Surabaya - PCNU Kota Surabaya menggelar napak tilas pejuang dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dalam menyambut Hari Santri Nasional.

Kehadiran Pj. Wali Kota Hj Restu Novi Widiani, Sekretaris Kota H Iksan, bersama Ketua PCNU Kota Surabaya H Masduki Toha dan para kiai semakin menyemangati peserta napak tilas dan ziarah muassis NU.

Baca juga: Perjalanan Polisi Memburu Pengamen Terlibat Pencurian Motor di Surabaya

Napak tilas dimulai dengan ziarah ke makam KH Ridlwan Abdullah di Pemakaman Tembok Surabaya, sekaligus berdoa bagi KH Thohir Bakri dan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Laskar Hizbullah dan Sabilillah pada saat Pertempuran 10 November 1945.

Napak tilas yang diinisiasi tiga MWC NU, Simokerto, Bubutan dan Semampir ini juga diikuti 150 peserta khusus menggunakan sepeda kuno. Juga ibu-ibu Muslimat NU dan warga Nahdliyin Surabaya.

"Alhamdulillah, warga NU begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini. Semuanya untuk mengambil obor semangat para pejuang dan muassis NU. Beliau-beliau yang telah membuka jalan bagi generasi penerus sekarang ini," tutur Ketua PCNU Surabaya, H. Masduki Toha, Minggu (13/10/2024).

Napak Tilas Pejuang dan Ziarah Muassis NU di SurabayaNapak Tilas Pejuang dan Ziarah Muassis NU di Surabaya

Spirit Sunan Ampel

Setelah dari Pemakaman Tembok, ziarah dilanjutkan ke kompleks Masjid Agung Sunan Ampel, makam H. Hasan Gipo, president Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) atau Ketua Umum PBNU pertama pada berdiri NU pada 31 Januari 1926.

Juga ke makam KH Mas Alwi bin Abdul Aziz, pencetus nama Nahdlatul Ulama (NU) di Pemakaman Rangkah, berdekatan dengan makam WR Soepratman, pencipta Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".

Dilanjutkan ziarah ke makam KH Ahmad Dahlan Akhyad Kebondalem di Pemakaman Pegirian. Kiai Dahlan Akhyad, di antara yang aktif menggerakkan Tashwirul Afkar (Tanki Pemikiran) dan wakil rais mendampingi Rais Akbar NU Hadlratusy Syaikh KH M Hasyim Asy'ari.

Dari pantauan di lokasi, kegiatan berakhir di Monumen Resolusi Jihad NU atau kantor PCNU Kota Surabaya Jalan Bubutan VI No. 2 sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Pasutri di Surabaya Kompak Edarkan Narkoba Demi Keuntungan dan Isap Sabu Gratis

Lokasi ini merupakan kantor PBNU pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia 1945-1949 (diselingi perpindahan kantor PBNU di Pasuruan dan Madiun).

Di Monumen Resolusi Jihad NU, diadakan orasi kebangsaan disampaikan sejawan NU, Riadi Ngasinan.

Penulis buku "Resolusi Jihad NU, Perang Sabil di Surabaya Tahun 1945" ini mengungkapkan relasi Fatwa Jihad Kiai Hasyim Asy'ari, yang menjadi pijakan Resolusi Jihad NU, dan berkobarnya Pertempuran 10 November 1945.

"Ketika setiap mengawali pidato dengan basmalah dan mengakhiri dengan takbir tiga kali, pidato Bung Tomo tak lepas dari ijazah doa dari para ulama pejuang kemerdekaan kita," tuturnya.

Selain Napak Tilas Pejuang dan Ziarah Muassis NU, kegiatan menyambut Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2024 ini, PCNU Kota Surabaya menggelar drama kolosal Resolusi Jihad NU di Tugu Pahlawan.

Baca juga: Aksi Licik 2 Pemuda Bawa Kabur Motor dan Ponsel Bermodus COD di Surabaya

Juga diadakan istighosah dan doa bersama untuk para syuhada, para mujahid, perang kemerdekaan Indonesia.

Seluruh agenda tersebut mendapat dukungan dari Pemkot Surabaya, PBNU dan PWNU Jatim.

"Belum lagi kegiatan yang diadakan badan otonom PCNU dan lembaga-lembaga di lingkungan PCNU Surabaya, memberikan semangat akan kehadiran NU di kota Pahlawan. Kota kelahiran NU," sambung Sekretaris Panitia, H Moch Saiful Bachri.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait