Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Bandar Udara Internasional Juanda, Bisa Dibuka untuk PPLN

Bandar Udara Internasional Juanda, Bisa Dibuka untuk PPLN © mili.id

Mentri Luhut dan Khofifah usai pertemuan tertutup

Mili.id - Penerbangan keluar - masuk Bandara Internasional Juanda Sidoarjo mulai dibuka, per ini Sabtu (12/3), bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk ibadah Umrah dan Haji.

Hal ini dinyatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa, secara tertutup Jumat (11/3) malam.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Melesat Ungguli Nasional, TPT Turun Jadi 3,6 Persen

"Ya, kalau ditanya efektifnya, bisa dua hari kedepan. Tapi tentu akan efektif dalam satu-dua hari lagi, tunggu persiapan," kata Luhut.

Luhut menegaskan, semua ketentuan yang berlaku bagi PPLN seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, dan Bandara Ngurah Rai, Denspasar, Bali, juga akan sama berlaku di Bandara Juanda.

"Kalau dia negatif (setelah tes antigen), bisa langsung pulang, kalau positif, ke hotel atau Asrama Haji (untuk karantina). Soal paspor, bisa on arrival, apa yang terjadi di Jakarta, sama dengan di Surabaya, sama dengan di Bali," ucapnya.

Baca juga: Kado Hari Pendidikan Nasional, SMA-SMK Swasta di Jatim Bakal Dapat Beasiswa

Dan, tidak menutup kemungkinan pembukaan PPLN akan disusul bandara lainnya di Indonesia, dengan tetap memperhatikan perkembangan.

"Kita lihat beberapa hari, kalau bagus, baru kita lihat yang lain. Umroh kan yang sudah terdaftar sekitar 8 ribuan yang belum," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Nelayan Jatim Terapkan Konsep Ekonomi Biru

Sementara, soal pertanyaan status pandemi menjadi endemi, Luhut menyebut, Pemerintah Indonesia tidak ingin ikut-ikutan negara lain untuk merubah status pandemi Covid-19, menjadi endemi, harus dilakukan melalui perkembangan yang matang.

"Pakar-pakar kita juga sedang menghitung, kita tidak boleh gegabah, kehati-hatian kami tetap tinggi. Tidak usah ikut orang, karena tiap negara berbeda, kita negara kepulauan," paparnya.

Editor : Redaksi



Berita Terkait