Jember - Seorang pemuda berinisial SA (20), warga Dusun Krajan, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember. menjadi pengeroyokan sekitar 25 orang tak dikenal (OTK), Minggu (3/11/2024) dini hari.
Lokasi kejadian pengroyokan itu, terjadi di Jalan PB Sudirman, Dusun Krajan, Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Jember.
Baca juga: Pria Tusuk Kakak Perempuan hingga 11 Konten Kreator Dipolisikan
Akibatnya korban menderita luka diduga akibat sabetan sajam di bagian bokong dan kepalanya.
Dari kejadian tersebut, korban langsung dievakuasi ke Klinik ASA PPNI Jember Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Jember guna mendapat penanganan medis.
Diduga aksi pengroyokan tersebut berkaitan dengan kelompok pesilat di Jember.
Terkait kejadian tersebut, Kapolsek Rambipuji Iptu Eko Yulianto melalui Kanit Reskrim Polsek Rambipuji Bripka Bambang Febri, membenarkan adanya peristiwa itu.
Kata Bambang, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus.
"Benar telah terjadi dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya (OTK). Korban satu orang pemuda berinisial SA," kata Bambang saat dikonfirmasi di Mapolsek Rambipuji.
Untuk kronologi kejadian, Bambang menjelaskan, saat itu korban bermaksud untuk menjemput saudaranya di pertigaan jalan Desa Rowotamtu.
"Kemudian di tengah jalan, saat akan sampai di lokasi. Korban berpapasan dengan sekelompok orang berkendara motor sekitar 25 orang. Tanpa alasan korban kemudian ditendang oleh salah satu dari kelompok itu. Korban yang saat itu berkendara motor terjatuh di jalan," ujarnya.
Dari kejadian tersebut, lanjutnya, puluhan OTK itu bukannya menolong tapi kemudian diduga melakukan penganiayaan.
Baca juga: Ketika Gus Fawait Tinjau dan Beri Bantuan Korban Banjir di Jember
"Korban dianiaya dan diduga mendapat sabetan benda tajam (diduga celurit). Korban pun mengalami luka di bagian maaf, pantatnya, juga mengalami luka di bagian kepala," ungkapnya.
Dari kejadian tersebut korban ditinggalkan begitu saja, dan motor korban juga tidak diambil.
"Korban saat tergeletak di jalan diketahui saudaranya yang mau dijemput itu. Selanjutnya korban oleh saudaranya dibawa ke Klinik PPNI," ucapnya.
Ditanya apakah benar ada kaitan dengan kelompok pesilat atau geng motor.
"Terkait kasus ini masih dalam proses lidik. Terkait dugaan adanya kelompok pesilat maupun lainnya. Juga masih kami dalami," tandasnya.
Baca juga: Pria di Jember Tusuk Kakak Perempuannya Gegara Hal Sepele
Sementara itu dari informasi yang dihimpun wartawan di lokasi kejadian, menurut salah seorang warga berinisial LN (22), korban saat tergeletak di jalan beruntung langsung diketahui saudaranya dan langsung dibawa ke klinik untuk mendapat pertolongan.
"Beruntung posisi saudaranya ada di (sekitar) Pom Rowotamtu. Kata saudaranya, kelihatan kalau ada rame-rame gitu. Nah pas tahu ternyata saudaranya dikeroyok, langsung disamperin. Para pelaku itu langsung kabur ke arah timur Jalan Paseban," ujarnya.
Terkait kejadian ini, kata LN, diduga kuat dilakukan oleh kelompok pesilat.
Karena pengeroyokan tersebut terjadi, setelah mereka bertanya pada korban dengan istilah yang biasanya digunakan untuk mengetahui seseorang mengikuti perguruan silat apa.
"Kata korban sih, saat akan dikeroyok. Sempat ditanyai, 'Kowe Kirek opo Ketek' (Kamu Anjing atau Monyet)'. Tapi korban ini tidak jawab," ujarnya menirukan ucapan korban.
Editor : Aris S