Jember - Sejumlah kiai mengancam melakukan aksi turun ke jalan atau demo dan mendesak calon bupati yang melontarkan soal organisasi terlarang agar segera memberikan klarifikasi.
Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum 2 KH Farid Mujib mengatakan, dirinya menyayangkan isu dan membuat gaduh proses pesta rakyat di Jember.
"Kalaupun merasa ada fitnah, atau intimidasi ya tinggal laporkan saja. Buat apa dibanding-bandingkan dengan organisasiterlarang. Apalagi ada akun (mengunggah info) Haji Hendy dan Gus Firjaun organisasi terlarang. Janganlah menyakiti. Terlebih sosok Gus Firjaun (juga) ulama dan kiai," kata KH Farid Mujib, Senin (4/11/2024).
Terkait ungkapan soal organisasi terlarang itu, kata pria yang akrab disapa Ra Farid ini, dinilai meresahkan karena dampaknya masyarakat gelisah juga resah.
"Apalagi kami, santri mengecam hal itu. Kami mengecam dan sangat mendukung atas laporan itu ke Bawaslu dan kepolisian. Biar tidak asal bersuara juga harus diusut sampai tuntas," tegasnya.
Ra Farid mendesak agar calon bupati tersebut segera memberikan klarifikasi atas apa yang diucapkan dan menyebar isu jika calon bupati lainnya merupakan organisasi terlarang.
"Statement Gus Fawaid, itu arahnya kemana. Harus jelas itu jangan malah meresahkan. Kalau tidak diindahkan oleh Bawaslu maupun kepolisian. Saya mengancam akan melakukan demo karena sejujurnya masyarakat jadi geram dengan ungkapan Fawait. Kalau dia bisa berarti dia merasa salah," ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Darul Hikmah KH Achmad Nasihin mengaku kecewa dengan calon bupati yang menyampaikan isu organisasi terlarang apalagi cabup tersebut berlatar belakang santri.
"Kalau pemimpin itu baik, insyaallah akan membawa kepada kebaikan. Tidak justru memanaskan. Kalau memanaskan malah masyarakat menjadi, oh ini kok begini calon pemimpin. Tapi kalau sejuk bisa dipilih oleh masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Ketika Gus Fawait Tinjau dan Beri Bantuan Korban Banjir di Jember
Editor : Achmad S