Mojokerto - Angin kencang melanda Kabupaten Mojokerto. Belasan bangunan mengalami kerusakan parah hingga pohon tumbang di Kecamatan Kutorejo dan Kecamatan Dawarblandong.
BPBD Kabupaten Mojokerto mencatat, angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (9/11/2024). Angin berhembus kencang saat hujan mengguyur dua kecamatan tersebut.
Lebih rinci, angin merusak atap satu rumah warga dan gedung Pondok Pesantren Ribath Mubtadiuen di Dusun Kedungkendo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo.
’’Atap rumah warga rusak ringan. Sedangkan atap lantai 2 ponpes yang terdampak seluas 8x15 meter persegi. Saat kejadian kecepatan angin sekitar 30 km/jam,’’ ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto pada mili.id.
Sementara, di Dusun Watusimbar, Desa Simbaringin, 2 rumah warga berikut 5 kios semipermanen turut terdampak angin kencang. Ke 7 bangunan tersebut mengalami rusak ringan di bagian atap.
’’Di Desa Simbaringin juga terdapat pohon tumbang dan menutup jalan desa. Jenisnya Trembesi dengan diameter sekitar 50 sentimeter,’’ tambahnya.
Khakim menyebut, pihaknya telah melakukan asesmen dan membagikan bantuan total 10 lembar terpal untuk penanganan awal di titik tersebut.
’’Sekitar pukul 18.00 pohon tumbang sudah dievakuasi dan lalu lintas kembali lancar,” tandasnya.
Terpisah, Kapolsek Kutorejo AKP Agus Hariyanto memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi tersebut. Kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
’’Dari penaksiran sementara, untuk kerugian materi akibat bencana angin kencang ini mencapari Rp21,5 juta,’’ ujar kapolsek terpisah.
Di Kecamatan Dawarblandong, angin menyasar tiga desa yakni di Desa Pulorejo, Desa Talunblandong dan Desa/Kecamatan Dawarbalandong. Bencana alam itu merusak rumah warga, kios, pondok pesantren hingga merobohkan musala.
Di Dusun Sidokerto, Desa Pulorejo, atap satu rumah, satu kios BUMDes setempat, dan satu atap kosan rusak.
Sedangkan atap Pondok Pesantren Al Hidayah tersingkap dibawa angin. Di Dusun Sepat, Desa Talunblandong, 1 toko dan gudang penggilingan gabah mengalami rusak bagian atap.
Lalu 1 warung semipermanen milik warga rata dengan tanah. Pun begitu dengan musala SDN Dawarblandong di Desa/Kecamatan Dawarbalandong. Tempat ibadah semipermanen ini roboh seluruhnya.
Baca juga: Jalan di Kota Mojokerto ini Punya Julukan Menyeramkan, Hiii...
Editor : Achmad S