Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Ulang Tahun ke-68, GMNI Surabaya Rayakan dengan Festival Budaya

Ulang Tahun ke-68, GMNI Surabaya Rayakan dengan Festival Budaya © mili.id

Diesnatalis GMNI ke - 68 yang dihadiri anggota DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono

Mili.id - DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya mengadakan perayaan Dies Natalis  GMNI ke-68 dengan agenda donor darah dan pagelaran budaya, di Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya, Rabu (23/3). 

Baca juga: Pileg DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono Tidak Pernah Gunakan Politik Uang

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur (Jatim) Pulung Chausar, mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya, berharap GMNI bisa melahirkan kader yang kompetitif dan menjadi garda terdepan kemajuan bangsa.

“Kami percaya GMNI menjadi lokomotif kemajuan bangsa yang lebih efektif untuk melahirkan sekaligus menyiapkan SDM unggul sehingga melahirkan pemimpin masa depan, yang akan mengantarkan Bangsa Indonesia berkompetisi di era hypercompetition,” ungkapnya.

Pihaknya juga berpesan agar GMNI tumbuh bersama zaman, adaptif terhadap segala pembaruan, dan menyesuaikan diri dengan arus disrupsi.

Rangkaian agenda Dies Natalis ke-68 GMNI, menurutnya, bisa menjadi momentum memperkuat kepribadian kebangsaan.

“Semoga kelak banyak melahirkan kader yang progresif dan mampu mengemban tanggung jawab kerakyatan serta membumikan ajaran Bung Karno di seluruh sendi kehidupan,” ujarnya.

Dia turut mengajak GMNI untuk bahu-membahu bersama Pemprov Jatim dalam penanganan Covid-19 di Jatim.

“Jawa Tmur masih jadi contoh di tingkat nasional dalam penanganan Covid-19. Namun  Pemerintah tidak bisa sendirian. Melainkan kita harus bergotong royong, bahu-membahu dengan semua elemen,” katanya.

Ketua DPC GMNI Surabaya Refi Achmad Zuhair dalam sambutannya, mengatakan bahwa GMNI Surabaya bisa menjadi rekan strategis pemerintah.

"GMNI Surabaya sejauh ini berusaha untuk menjadi kawan baik pemerintah, dalam arti partner berpikir," ungkap Refi.

Refi mengatakan, selama hampir dua tahun kepengurusan GMNI Surabaya, seringkali bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Namun dia menggarisbawahi, GMNI Surabaya tetap menjaga jarak dengan pemerintah dengan terus memberi kritik apabila ada kebijakan yang merugikan rakyat.

"Kami tidak lupa untuk terus memberikan masukan baik berupa audiensi, demonstrasi, dan pernyataan sikap. Karena ini sebagai bentuk keberpihakan GMNI kepada rakyat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris DPD Persatuan Alumni GMNI Eko Wahyono, mengatakan bahwa GMNI menjadi aktor penting dalam perjalanan Bangsa Indonesia.

"Perjalanan Bangsa Indonesia tidak terlepas dari gerakan mahasiswa, mulai dari pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga terkini, hingga menjadi motor adanya perubahan sosial," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Cak Ek ini, mendorong kader GMNI Surabaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi agar menciptakan GMNI yang lebih terstruktur dan sistematis.

"Pemanfaatan teknologi menjadi alat gerakan, mutlak diperlukan. Tidak bisa GMNI saat ini mengandalkan gerakan-gerakan yang sifatnya sporadis,' katanya.

Rangkaian agenda Dies Natalis GMNI ke-68 oleh DPC GMNI Surabaya ini terdiri dari donor darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya.

Dilanjut dengan agenda pagelaran budaya yang diantaranya adalah orasi kebudayaan oleh Sekjen Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) Chrisman Hadi dan penampilan ludruk oleh Cak Meimura.

Lalu ada penampilan tarian Wela Rana oleh mahasiswa asal Manggarai, Pantomim oleh Pakde Mahdi, dan penampilan Wayang Plastik oleh Sanggar Samin.

Turut hadir Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Budi Leksono yang sekaligus menutup serangkaian agenda GMNI Surabaya.

Baca juga: Budi Leksono Kembali Terpilih Jadi Ketua Percasi Surabaya Periode 2024-2028

Editor : Redaksi



Berita Terkait