Aning Rahmawati/Foto:jabrik/mili
Mili.id - Capaian nilai investasi Kota Pahlawan pada 2021 sebanyak Rp 29,2 T, Sehingga kota Surabaya mendapatkan penghargaan peringkat kedua se-Indonesia setelah Bekasi. Maka Komisi C DPRD berharap, di 2022 ini capaian tersebut meningkat Rp 45 T.
"2021 saat pandemi itu, targetnya 74 T, sebelumnya 2020 tercapai 64 T dan 2019 62 T, karena setiap kali ada yang menyampaikan perizinan itu sudah sudah dicatat sebagai investasi." ujar Aning Rahmawati, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, usai rapat dengan Dinas Penanaman Modal, Senin (28/3).
Pada 2021 tersebut, sambung Aning, bukan hanya perizinan, tapi sudah memasukkan unsur realisasi investasi. Jadi baru dicatat sebagai investasi ketika sudah terealisasi di tahun 2022. Namun dari sudut pandang Aning, capaian 29, 2 T itu lantaran unsur yang dicatat adalah investasi yang sudah riil terlaksana.
"Kalau 2019-2020 dari 62 ke 64 T itu masih berupa perizinan saja belum LKPM, belum mencantumkan realisasi dari investasi itu sendiri." jelas Politisi PKS tersebut.
Maka, Komisi C turur Aning, mendorong Pemkot agar mempunyai inovasi-inovasi yang luar biasa, guna menguatkan investasi di kota Surabaya. Sehingga penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mampu menyerap tenaga kerja.
Sebab menurutnya, visi misi walikota di 2016 sampai dengan 2021 masih belum mencantumkan penguatan lapangan kerja. "Di 2022 - 2026 visi misi walikota baru sudah mencantumkan penguatan lapangan investasi ini untuk penguatan lapangan kerja maupun penguatan tenaga kerja lokal." demikian Aning.
Baca juga: RPJMD Surabaya 2025-2029 Fokus pada Transformasi Menuju Kota Berkelanjutan
Editor : Redaksi