Ilustrasi
Mili.id - Hari AIDS Sedunia kembali diperingati di seluruh dunia sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran terhadap HIV/AIDS, menumbuhkan solidaritas dengan para penderita, serta memperbarui komitmen global dalam memerangi epidemi ini.
Dengan tema tahun ini, “Menuju Generasi Bebas HIV”, kampanye fokus pada upaya pencegahan, perawatan, dan penghapusan stigma yang masih melekat.
Baca juga: Peringatan Hari Perjuangan Tani Internasional 17 April, Begini Sejarahnya
Sejarah Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia pertama kali diperingati pada 1 Desember 1988 atas inisiatif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tujuannya adalah untuk mengingatkan masyarakat bahwa HIV/AIDS merupakan ancaman serius bagi kesehatan global, namun dapat diatasi melalui upaya bersama.
Sejak saat itu, peringatan ini menjadi ajang bagi berbagai pihak untuk bersinergi dalam menyebarkan informasi mengenai HIV/AIDS, sekaligus mendukung mereka yang hidup dengan HIV.
Data HIV/AIDS Global dan Nasional
Menurut UNAIDS, hingga 2024 terdapat sekitar 38 juta orang di dunia yang hidup dengan HIV.
Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus baru HIV terus bertambah, meski angka kematian akibat AIDS menunjukkan tren penurunan berkat meningkatnya akses pengobatan antiretroviral (ARV).
Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam menghapus stigma yang membuat penderita HIV/AIDS enggan mencari perawatan.
Baca juga: MGMP Sejarah Situbondo Gelar Diskusi Sejarah Pendopo Kabupaten
Upaya Penanggulangan
Peringatan tahun ini menekankan pentingnya edukasi, terutama kepada generasi muda, tentang pentingnya perilaku sehat, penggunaan alat pelindung diri saat berhubungan seksual, dan skrining HIV secara rutin. Pemerintah Indonesia juga menggalakkan program 3 Zero, yaitu:
Zero infeksi baru HIV.
Zero kematian akibat AIDS.
Zero diskriminasi.
Baca juga: 10 April 210 Tahun Lalu, Iklim Dunia Kacau Akibat Letusan Gunung Tambora
Di berbagai daerah, rangkaian acara Hari AIDS Sedunia mencakup penyuluhan, kampanye tes HIV gratis, serta peluncuran program pendukung untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Peran Masyarakat
Masyarakat diharapkan turut andil dalam mendukung ODHA dengan menghilangkan stigma negatif. Solidaritas ini penting agar ODHA dapat menjalani hidup dengan martabat, serta membantu mereka tetap menjalani pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan.
Hari AIDS Sedunia menjadi pengingat bahwa meski HIV/AIDS masih menjadi tantangan kesehatan global, solusi untuk mengakhirinya ada di tangan kita semua. Dengan kerja sama yang erat, dunia dapat menciptakan generasi yang bebas dari HIV.
Editor : Aris S