Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Khusnul: Di Sekolah Negeri Masih Ada Tenaga yang Digaji di Bawah UMK

Khusnul: Di Sekolah Negeri Masih Ada Tenaga yang Digaji di Bawah UMK © mili.id

Khusnul Khotimah saat nerima aduan dari tenaga SMPN 45/Foto:roy:mili

Mili.id - Khusnul Khotimah, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, mengaku nerima aduan outsourcing tenaga keamanan serta 2 kebersihan. Mereka dikeluarkan dari SMPN 45.

Saat ini, menurut Khusnul, sedang dilakukan penyelesaian setelah pihaknya melakukan koordinasi. "Mereka menerima honor jauh dari UMK. Ibu Dewi dari tenaga kebersihan sudah mengabdi 6 tahun dihonor Rp 1,7 juta,  Sementara Pak Fauzi mengabdi 9 tahun dengan honor 2,2 juta." ujar Khusnul kepada wartawan, Senin (4/4).

Baca juga: Hore! UMK di Jatim 2024 Naik Semua

"Kemudian Pak Heri mengabdi selama 6 tahun dengan honor 2,79 juta. Artinya di sekolah negeri itu masih ada tenaga yang digaji dibawah UMK." tambah politis PDI Perjuangan tersebut.

Khusnul menyatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan dinas terkait, yang mana menurut sekretaris dinas tersebut. Mereka bertiga sudah dimasukkan untuk mendapatkan honararium sebagaimana besaran UMK Surabaya.

"Saya khawatir sekolah lain mengalami hal yang sama, namun tidak berani melaporkan." ketus Khusnul.

Baca juga: Ini Besaran UMK Jatim 2024, Surabaya Tertinggi Situbondo Terendah

Khusunul menuturkan, ketika pihaknya membahas anggaran tahun kemarin. Sudah diketahui berapa kebutuhan tenaga kebersihan dan guru. Walaupun pada saat itu, belum tahu betul berapa yang sudah diangkat P3K.

"Sebenarnya Dispendik sudah menyampaikan data kebutuhan anggaran secara rigit. Hanya saja kenapa disekolah tidak melaksanakan." sergah Khusnul.

Baca juga: Komisi D Pengalihan PBI JK ke UHC Jangan Ditunda, Yakin Seminggu Kelar

Di samping itu, Khusnul sangat menyesalkan, adanya informasi kepala sekolah yang berencana melakukan pengangkatan sendiri, tanpa koordinasi dengan kepala dinas.

"Tadi itu, telpon dengan saya, ada dari pejabat dispendik menyampaikan. Terkadang sekolah itu malah ngangkat sendiri, namun tidak dilaporkan kepada dinas." demikian Khusnul 

Editor : Redaksi



Berita Terkait