Korban usai mendapatkan pertolongan medis di puskesmas.
Surabaya, mili.id - Seorang mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura menjadi korban 'senar misterius' di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Jumat (17/01/2025) sore. Akibatnya, korban M Bagus Sugiarto (19), asal Bojonegoro menderita luka di bibir dan harus dilarikan ke pukesmas untuk mendapatkan jahitan.
Subakir, ayah korban, bercerita bahwa anaknya sebelum mengalami kejadian itu mengantarkan temannya ke Surabaya mengendari motor Honda Supra X Injection hitam.
Baca juga: Aksi Heroik Polisi Bangkalan Tolong Ibu Melahirkan dalam Truk di Jembatan Suramadu
Setelah itu, anaknya berencana kembali lagi ke tempat kosnya di daerah Bangkalan. Dalam perjalanan itulah, sampainya di ujung jalur keluar Jembatan Suramadu arah Madura, mulut korban tiba-tiba terkena senar misterius.
"Anak saya ini mau balik ke Bangkalan, ke tempat kosnya. Pas perjalanan balik ke sana, mau sampai di pintu keluar Jembatan Suramadu sisi MAdura, tiba-tiba ada senar yang menyangkut ke bibir anak saya. Anak saya ya kaget. Untungnya waktu terkena kena senar itu langsung direm sepeda motornya," terang Baker kepada mili.id.
Selepas terkena senar tersebut, korban langsung berhenti dan memarkir motornya. Korban kemudian berkaca ke spion motornya dan ternyata bibirnya berdarah, sobek.
Baca juga: Produksi Garam di Sumenep Naik 17 Ribu Ton
"Kena bibirnya mas. Untungnya anak saya ini pelan-pelan. Misalkan kalau kenceng bawa sepeda motornya, saya gak tau lagi. Alhamdulillah selamat," katanya.
Baker sendiri heran atas kejadian tersebut. Sebab, para pengendara motor yang lebih dulu melintas di depan anaknya tidak terkena senar sama sekali.
"Kok ya pas anak saya yang kena. Padahal pengendara motor yang lain, yang di depan anak saya, bawanya kenceng-kenceng. Aneh sekali," ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswa UTM Itu Ternyata Mulutnya Tersangkut Benang Layangan
Bakir mengatakan bahwa anaknya kini tengah dirawat di pukesmas daerah Bangkalan, dan setelah pengobatan, rencananya akan membuat laporan polisi ke polsek setempat.
"Rencananya kalau selesei dari pukesmas, anak saya mau diantar temannya ke polsek di Bangkalan. Harapan saya, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena sangat membahayakan," pungkasnya.
Editor : Aris S