Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Sederet Fakta Pembunuhan di Hotel Double Tree Surabaya

Sederet Fakta Pembunuhan di Hotel Double Tree Surabaya © mili.id

Hotel Double Tree Surabaya tempat pembunuhan wanita (Foto: Dok. mili.id)

Surabaya, mili.id - Berikut adalah sederet fakta kasus pembunuhan wanita di salah satu kamar Hotel Double Tree Surabaya.

Kasus ini telah terungkap setelah pelaku pembunuhan diamankan di Polsek Genteng.

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Prabowo: Perbaikan Sekolah Lebih Penting dari Perjalanan Dinas

Motif hingga kronologi pembunuhan di hotel bintang 5 ini pun dibeberkan.

Fakta Pembunuhan di Hotel Double Tree Surabaya:

1. Korban Pembunuhan asal Lumajang

Korban pembunuhan di salah satu kamar Hotel Double Tree Jalan Tunjungan Surabaya adalah MA (24), asal Lumajang.

Dia ditemukan tewas terkapar di kamar yang ditempatinya bersama MI (24), pria warga Bubutan Surabaya pada Kamis (16/1/2025) dini hari.

Adalah petugas hotel yang mendapati MA terkapar, sehingga melapor ke Polsek Genteng.

2. Pelaku Pembunuhan adalah Pacar Korban

Pelaku pembunuhan terhadap MA, ternyata MI, pria asal Bubutan, Surabaya yang selama ini berpacaran dengannya.

MI inilah yang meminta MA datang ke Surabaya hingga mengajaknya check in di Hotel Double Tree Surabaya.

Setelah membunuh cewek pujaannya, MI menyerahkan diri ke Polsek Tegalsari. Namun dia diserahkan ke Polsek Genteng, karena TKP pembunuhannya di sana.

Pelaku pembunuhan di Hotel Double Tree Surabaya diamankan di Mapolsek GentengPelaku pembunuhan di Hotel Double Tree Surabaya diamankan di Mapolsek Genteng

MI pun diamankan, diperiksa dan mengaku perbuatannya.

"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini kami tahan. Awalnya pelaku menyerahkan diri ke Polsek Tegalsari. Mengingat wilayah hukum TKP berada di Genteng, akhirnya pelaku diserahkan ke kami," jelas Kapolsek Genteng, AKP Grandika Indra Waspada pada Kamis (16/1/2025).

3. Pembunuhan Bermotif Asmara

Asmara menjadi motif di balik pembunuhan MA di salah satu kamar Hotel Double Tree Surabaya.

AKP Grandika menyebut bahwa dalam pemeriksaan, pelaku membunuh lantaran sakit hati pada korban yang menolak diajak menikah.

"Pelaku dan korban ini pacaran. Dari keterangan pelaku, korban tidak mau diajak nikah. Rencananya pelaku dan korban akan menikah pada Desember 2024 kemarin. Korban juga diduga masih menjalin asmara dengan mantan pacarnya, sehingga pelaku sakit hati," papar Grandika.

Baca juga: Soal Hubungan dengan Jokowi, Prabowo Sebut Baik-baik Saja: Saya Belajar ke Beliau

Sakit hati pelaku semakin memuncak, karena korban terus membicarakan mantan pacarnya saat mereka berada di kamar hotel.

"Saya cemburu. Dia terus ngomongin mantan pacarnya. Padahal saya sudah berencana untuk menikahinya," ungkap pelaku MI.

4. Pertengkaran Hebat Berujung Cekikan

AKP Grandika menyebut, peristiwa bermula saat pelaku mengajak korban bertemu di Surabaya.

Korban yang saat itu berada di Malang, kemudian datang ke Surabaya menggunakan kereta api dan dijemput pelaku di Stasiun Gubeng.

"Tiba di Surabaya pada Rabu malam. Tersangka (MI) mengajak korban check in di hotel bintang lima itu," ungkap Grandika.

Polisi melakukan identifikasi di Hotel Double Tree SurabayaPolisi melakukan identifikasi di Hotel Double Tree Surabaya

Di kamar hotel, pertengkaran terjadi. Pelaku yang sudah berencana menikahi korban merasa tersinggung dengan percakapan korban yang terus membahas mantan pacarnya.

"Mereka bertengkar hebat di dalam kamar hotel. Tersangka yang sudah kalap langsung mencekik korban hingga tewas," papar Grandika.

Baca juga: Khofifah Tegaskan Muslimat NU Siap jadi Garda Terdepan Menjaga Kesatuan RI

Pelaku sempat menunggu di kamar hotel, berharap kekasihnya itu bangun. Namun, korban sudah tidak bernyawa.

5. Kata Manajemen Hotel Double Tree Surabaya

Marketing Communication Manager Hotel Double Tree by Hilton Surabaya, Fanidia Larasati membenarkan adanya seorang wanita tamu hotel yang meninggal di salah satu kamar.

"Benar mas tadi pagi ada seorang perempuan yang meninggal di kamar hotel, dan kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk penanganan peristiwa tersebut," ujar Fani saat dikonfirmasi.

Pihaknya juga koorperatif dengan pihak kepolisian.

"Kami juga koorperatif dengan pihak kepolisian dalam penanganan kasus ini," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya menyerahkan semua penyidikan ke pihak kepolisian setempat.

"Kami siap membantu apabila kepolisian memerlukan saksi maupun data yang diperlukan," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait