Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Waterpark Ambrol. Ajeng Sebut Manajemen Tak Serius Saat High Season

Waterpark Ambrol. Ajeng Sebut Manajemen Tak Serius Saat High Season © mili.id

Ajeng Wira Wati/Foto:mili/roy

Mili.id - Ajeng Wira Wati, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, turut angkat suara terkait ambrolnya seluncuran Waterpark Kenjeran. Politisi Partai Gerindra tersebut menyayangkan pihak manajemen tidak mengecek water sliding oleh pihak profesional.

"Itu terakhir dilakukan (pengecekan) 2019," kata Ajeng saat dihubungi via seluler, Senin (9/5).

Baca juga: Pencuri Terkepung dalam Gedung Bank Danamon di Surabaya, Pasrah Diborgol Polisi

Di samping itu, Ajeng juga menyayangkan over capacity yang kurang memperhatikan SOP. Harusnya tegas Ajeng, hal itu dilakukan secara serius, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Maka, Ajeng meminta Pemkot bertindak tegas dan melakukan pendampingan. "Buat apa SOP dibuat tapi tidak dipatuhi, apalagi oleh pengelola sendiri." ketus Ajeng

Perihal perizinan, Ajeng mendorong Pemkot melakukan pemutakhiran, mengecek semua kelayakan fungsi. Khususnya arena bermain, water sliding dan lainnya. "Tadi (waktu hearing) disayangkan bukan owner nya ataupun GM yang hadir, tapi pelaksana teknis. Padahal kalau ada SDM nya kurang untuk pengawasan, harus di evaluasi, juga jangan sampai ada permainan." tukas Ajeng.

Ajeng pun menilai, pengelola tidak serius atau setengah hati membuka wahana Waterpark disaat high season. Sehingga abai terhadap kelayakan dan penguatan SOP.

Baca juga: SMATAG Surabaya Siap Sambut Kembali Penjurusan Sesuai Arahan Mendikdasmen

"Jadi buat apa dibuka dengan over capacity, harusnya dipersiapkan baik SDM dan peralatan semua. Maka kami minta pertanggung jawaban pengelola, tidak hanya membiayai pengobatan operasi. Tapi juga memberikan santunan." seru Ajeng.

Selain itu, Ajeng juga meminta Pemkot membentuk tim yang mensuport korban untuk mendapatkan pengobatan secara lengkap. Serta mendapatkan seluruh santunan.

"Jangan sampai abai atau tidak pasti. Juga dilihat jangan 6 sampai 1 tahun kemudian ada penyakit dalam yang diakibatkan kecelakaan ini." tegas Ajeng

Baca juga: Soal Karyawan Sentoso Seal Diduga Dipersulit saat Salat Jumat, Wamenaker: Biadab

"Jadi saya minta Pemkot ada tim suport  menyelesaikan, baik secara materil, santunan dan trauma healling." ungkap Ajeng.

Maka dia menduga, insiden Waterpark merupakan kelalaian pihak manajemen, karena tidak bisa memastikan over capacity nya. Serta SOP nya tidak diseriusi. "Jika ada SDM di atas dan  di bawah, bila ada yang turun. Harusnya dihentikan." tegas Ajeng.

"Kalau SOP tidak serius dilakukan, pasti ada kecelakaan. Itu sudah pasti, buat apa SOP tapi tak dilaksanakan." demikian Ajeng

Editor : Redaksi



Berita Terkait