DPRD Kota Mojokerto membahas outing clas (Foto: Ist)
Mojokerto, mili.id - DPRD Kota Mojokerto merekomendasikan agar outing class ke luar kota ditangguhkan.
Rekomendasi itu dibahas bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, sekolah dan komite pascaperistiwa di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta yang merenggut nyawa 4 pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto.
Baca juga: Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Kota Mojokerto Digelar, Ini 13 Sasarannya
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti mengapresiasi langkah sigap Pj Wali Kota Moh Ali Kuncoro dan jajarannya dalam menangani peristiwa tersebut.
Namun dalam rapat dengar pendapat tersebut, DPRD Kota Mojokerto meminta pemkot memberikan pendampingan trauma healing untuk keluarga korban.
Utamanya pendampingan khusus pada orangtua siswa yang meninggal dunia akibat terseret ombak pantai selatan tersebut.
"Minta pendampingan penuh kepada para orangtua korban dengan memberikan trauma healing," terang Ery, dikutip Senin (3/2/2025).
Baca juga: Polisi Gerak Cepat Bantu Tangani Dampak Hujan Angin di Kota Mojokerto
Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti adanya surat bermaterai yang disodorkan pihak sekolah kepada wali murid untuk ditandatangani.
Dia berpandangan bahwa momen saat menyodorkan surat tidak pas, sehingga malah memicu terjadinya miskomunikasi. Terlebih saat itu masih dalam suasana duka mendalam yang dialami keluarga siswa.
"Soal penyodoran surat itu adalah momen yang tidak pas untuk dilakukan pihak sekolah," tambah Ery.
Baca juga: Hujan Angin Terjang Kota Mojokerto, Tumbangkan Pohon Hingga Rusakkan Bangunan
Menurutnya, outing class yang dilakukan oleh lembaga pendidikan se Kota Mojokerto harus dievaluasi.
Dan berdasarkan kesepakatan rapat, DPRD Kota Mojokerto memberikan rekomendasi outing class ditangguhkan. Hal itu berlaku pada outing class tujuan keluar Kota Mojokerto.
Editor : Narendra Bakrie