Imam Syafi'i
Mili.id – Operasi yustisi pasca lebaran yang dilakukan Pemkot jangan hanya menyasar wong cilik. Namun harus digelar di apartemen.
Begitu seruan Politisi Partao NasDem, Imam Syafi'i kepada wartawan, Selasa (10/9. Ia menegaskan, operasi yustisi harus menyasar warga asing, mengecek kelengkapan visa mereka, berlaku atau expired ijin tinggalnya.
Baca juga: Konflik Apartemen Bale Hinggil, Eri Cahyadi: Fasilitas Dasar Jangan Dimatikan
“Tidak sedikit mereka juga datang dari luar daerah untuk bekerja di Surabaya. Termasuk juga harus digelar secara rutin operasi yustisi bagi warga negara asing,” ujarnya.
“Saya mendengar keluhan dari pejabat Pemkot Surabaya betapa data warga negara asing yang dimiliki Pemkot tidak sama dengan data di imigrasi dan kepolisian." keluh Imam.
Menurut Imam, operasi tersebut dilakukan secara rutin tiap tahun, utamanya setelah Idul Fitri dengan melibatkan semua pihak termasuk DPRD.
Sebab momentum ini biasanya dimanfaatkan pendatang dari luar kota masuk dan tinggal menetap di Surabaya. "Jadi yang dikejar kejar jangan cuma wong cilik yang bangsa kita sendiri." ketus Imam
Baca juga: Wali Kota Surabaya Paparkan Strategi Pengembangan Transportasi Publik
"Harus adil, warga asing juga harus dioperasi yustisi. Karena dampak negatifnya juga jauh lebih besar, diantaranya masalah stabilitas ekonomi politik dan ketahanan negara." beber Imam.
Imam menjelaskan, operasi yustisi masih efektif untuk mengurangi arus urbanisasi warga dari kota dan kabupaten yang masuk ke Surabaya. Utamanya pencari kerja yang tidak memiliki ketrampilan.
"Bayangkan mereka akan bersaing dengan pencari kerja lainnya. Baik yang sama-sama tidak punya ketrampilan, maupun yang lebih berkualitas dibanding mereka,” terang Imam Syafi’i.
Baca juga: Hasil Uji BPOM Pastikan Es Krim Hey Nick's Mengandung Alkohol 3,35 Persen
Belum lagi, mereka bersaing dengan warga Surabaya yang jumlah penganggurannya masih tinggi. Pada saat bersamaan, lanjut Imam ketersediaan lapangan pekerjaan juga terbatas.
Sedangkan jumlah pendatang terus bertambah akan jadi beban sosial bagi Pemkot Surabaya.
“Ujung ujungnya bisa ditebak, pengangguran makin meningkat. gelandangan dan pengemis makin banyak. Ini bisa dilihat penghuni di liponsos terus bertambah, bahkan beberapa tahun belakangan sudah over kapasitas." urai Imam
Editor : Redaksi