Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Klinik Dimulai Februari, Catat Tanggalnya

Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Klinik Dimulai Februari, Catat Tanggalnya © mili.id

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Sekretariatan presiden).

Jakarta, mili.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program cek kesehatan gratis di puskesmas dan klinik-klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, mulai dijalankan pada 10 Februari 2025.

"Jadi, kemarin bertemu Bapak Presiden, kami membahas update program cek kesehatan gratis. Dan diputuskan oleh beliau, nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan di puskesmas-puskesmas dan juga klinik-klinik," kata Menkes Budi dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).

Ia menjelaskan bahwa program tersebut dirancang untuk mencakup seluruh populasi Indonesia, dari bayi baru lahir hingga lansia. Meski demikian, pemeriksaan kesehatan gratis ini akan dilakukan secara bertahap, dengan mekanisme yang disesuaikan berdasarkan kelompok usia.

Untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun dan di atas usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan saat mereka berulang tahun, ditambah waktu toleransi satu bulan. Sementara untuk anak usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan saat mereka masuk sekolah.

"Dilakukannya di mana. Nanti akan dilakukan di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang sudah bekerjasama dengan BPJS," jelas Menkes Budi.

Menkes Budi juga mengatakan bahwa jenis pemeriksaan yang dilakukan bervariasi, disesuaikan dengan tahapan usia. Untuk bayi baru lahir, terdapat 6 jenis screening, balita 8 jenis, anak usia SD hingga SMA 11 hingga 13 jenis, dewasa 19 jenis, dan lansia 19 jenis pemeriksaan.

"Mungkin yang baru-baru, misalnya screening jiwa, kan dulu kita nggak pernah screen tuh. Sekarang screening jiwa mulai anak sekolah, SD udah kita screening. Karena kita juga hasil survei kesehatan yang terakhir lihat bahwa ternyata banyak, 1 dari 10 kita punya gangguan anxiety atau depresi yang wajib jadi itu kita screening juga," paparnya. 

Selain itu, program ini juga mencakup screening kanker bagi kelompok usia di atas 40 tahun, dengan fokus pada kanker payudara dan serviks bagi perempuan, serta kanker paru dan kolorektal bagi laki-laki.

Menkes Budi mengungkapkan program ini membutuhkan anggaran besar, yang saat ini masih dalam proses penyesuaian. Anggaran awal yang disiapkan sebesar Rp4,7 triliun, namun sempat mengalami pemotongan akibat prioritas belanja negara yang beragam.

Meski demikian, ia memastikan bahwa kebutuhan anggaran untuk tahap awal tetap tersedia, dan jika nantinya masih kurang, pihaknya akan mengajukan tambahan. 

"Kalau ternyata memang butuh, kita minta tambahan. Karena memang sekarang kan prioritas spending-nya beliau juga sedang banyak," pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Terapkan MCU Gratis 2025, Pakar Kesehatan: Harus Diimbangi Monitoring

Editor : Achmad S



Berita Terkait