Tauchid Suyuti, legal sekolah Great Crystal School and Course Center (kiri)
Surabaya, mili.id – Pihak sekolah Great Crystal School and Course Center akhirnya angkat bicara terkait penahanan ijazah yang dilakukan oleh sekolah tersebut, terhadap siswa SD berinisial MG.
Tauchid Suyuti, legal sekolah Great Crystal School and Course Center mengatakan, pihaknya siap kembali membuka diskusi agar masalah ini menemukan solusi.
Baca juga: Simpan 7 Poket Sabu, Pengedar di Surabaya Divonis 5 Tahun 8 Bulan Penjara
"Kami terbuka untuk berdiskusi. Sesuai arahan Pak Wakil Wali Kota tadi, ada beberapa persyaratan yang bisa dibicarakan lebih lanjut agar solusi terbaik bisa dicapai," katanya, Jumat (7/2/2025).
Sebagai solusi, kata Tauchid, pihak sekolah telah menjadwalkan pertemuan dengan wali murid minggu depan. Dalam pertemuan tersebut, sekolah akan memberikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Pasalnya, orangtua MG disebut menunggak bayar SPP di sekolah swasta ini. Pihaknya menjamin akan ada kemungkinan negosiasi terkait besaran pembayaran yang disesuaikan dengan kebijakan kepala sekolah.
"Kami juga tidak menahan ijazah, tetapi ada kewajiban yang perlu diselesaikan oleh orang tua siswa, seperti pembayaran SPP dan lainnya. Hak sekolah adalah menerima pembayaran tersebut, sementara kewajiban kami tetap memberikan ijazah," lanjutnya.
Sementara terkait bullying, menurut Tauchid sebenarnya kejadian tersebut merupakan murni persoalan antar-murid yang telah ditangani dengan serius oleh pihak sekolah.
Baca juga: Wali Kota Eri Minta DLH Sosialisasikan Keterbatasan Lahan Makam ke Warga Surabaya
Insiden tersebut dia rasa sebagai dinamika yang terjadi di antara sesama siswa, dan bukan permasalahan antara murid dengan sekolah.
"Kami sudah melakukan upaya penyelesaian dengan melakukan empat kali mediasi, dan masalah ini telah dinyatakan selesai," ucapnya.
Tauchid menyayangkan adanya pihak luar yang disebut-sebut memanfaatkan kejadian ini, untuk menyerang nama baik sekolah.
"Tapi ada pihak lain yang sengaja memanfaatkan momen ini untuk menyerang nama baik sekolah, seolah-olah ini konflik antara murid dengan sekolah. Padahal ini murni masalah antar-murid yang telah kami selesaikan," pungkasnya.
Baca juga: Sempat Meledak, Mobil Rental untuk Mudik Lebaran Terbakar di Surabaya
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, Armuji mendatangi sekolah Great Crystal School and Course Center di Jalan Raya Darmo Permai III nomor 8, Dukuh Pakis menyikapi aduan yang diterima di rumah aspirasi yakni kejadian bullying yang menimpa salah satu siswa SD anak dari Susianawati.
"Kemarin lusa ada laporan di rumah aspirasi, bahwa ada masalah, pembullyan, penahanan ijazah dan masalah deposito uang guru yang telah bekerja di sini," kata Armuji, Jumat (7/2/2025).
Menurutnya, tiga hal itu menjadi suatu perhatian baginya untuk sekolah tersebut. Bahkan Armuji menggandeng anggota Dinas Pendidikan Surabaya untuk turun dan menyaksikan langsung.
Editor : Aris S