Satgas Pangan melakukan pengecekan di Pasar Tradisional Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Kamis, (13/02/2025). (nana/mili.id)
Mojokerto, mili.id - Bahan kebutuhan pokok kerap merangkak naik menjelang Ramadan di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca juga: Guyuran Hujan Bikin Nuzulul Quran di Alun-Alun Wiraraja Kota Mojokerto Istimewa
Namun, polisi hingga dinas terkait di Kota Mojokerto tetap mengantisipasi dan memantau perkembangan untuk menjaga stabilitas harga serta ketersediaan di pasaran.
Kali ini, Tim Satgas Pangan Polres Mojokerto Kota dan Dinas Kopersasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga dan pasokan.
Pengecekan itu dilaksanakan di Pasar Tradisional Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Kamis, (13/02/2025).
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma dan Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya memimpin kegiatan tersebut.
Hasilnya, harga bahan pokok di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto relatif stabil. Meski ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan dan kenaikan.
“Rata-rata stabil. Hari pertama Februari 2025, indeks perkembangan harga kita sempat di angka 4 persen, tapi minggu kemarin sudah minus 1 persen,” ujar Ani Wijaya.
Untuk cabit rawit, diklaim mengalami penurunan menjadi Rp 45 ribu/kg. Sedangkan cabai merah Rp 35 ribu/kg.
Sejumlah harga bahan pakok lainnya terpantau stabil. Diantaranya, bawang merah Rp 26 ribu/kg, bawang putih Rp 40 ribu/kg, beras premium Rp 13 ribu/kg, beras SPHP Rp 12 ribu/kg.
Lalu ada minyak kita Rp 16,5 ribu/liter, gula polos Rp 17,5 ribu/kg, daging ayam Rp 32 ribu/kg, daging sapi Rp 130 ribu/kg dan telur ayam Rp 26 ribu/kg.
Menurut Ani, harga daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawa putih, telur, minyak cabai, cenderung mengalami kenaikan menjelang Ramadan.
Baca juga: Momen Harmoni Ning Ita Buka Puasa Bareng Anak Yatim di Kelenteng Hok Sian Kiong
“Untuk mencegah kenaikan harga, kami rutin melakukan pemantauan setiap hari sepanjang tahun," imbuh Ani.
Pemantauan harga biasanya dilakukan oleh Diskopukmperindag Kota Mojokerto pada hari Senin sebagai upaya mitigasi.
Sebab di hari Senin Badan Pusat Statistik mengelurkan rilis Indeks Perkembangan Harga (IPH).
“Dari situ kita akan membuat langkah apa yang harus diantisipasi supaya harganya tidak naik. Kalau diperlukan melakukan operasi pasar, kalau misalnya dianggap stabil, maka kita tidak operasi pasar,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan operasi pasar di pracangan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) setiap hari Rabu.
Ani menyebut, harga di pasar dan di TPID memiliki selisih Rp 2.000 hingga Rp 3.000/kg karena adanya subsidi ongkos angkut.
Baca juga: Satgas Pangan Polrestabes Surabaya Segera Datangi Tempat Pengemas MinyaKita
Sebagai bagian dari Satgas Pangan, Polri juga ikut serta dalam pengawasan harga bahan pokok. Sidak seperti ini dinilai efektif dalam menekan potensi kenaikan harga yang tidak wajar.
Siko menyampaikan, pihaknya berkomitmen membantu untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Ia memastikan tim Satgas Pangan Polres Mojokerto Kota akan rutin melakukan pemantauan harga bersala dinas terkait.
“Kita laksanakan ruutin karena polri ada satgas pangan. Kita cek setiap untuk mengtasipasi kenaikan harga, terutama menjelang Ramadan,” pungkasnya.
Editor : Aris S