Pemprov Jatim terima 2 penghargaan di tingkat nasional dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Mili.id - Pemprov Jatim lagi-lagi meraih 2 penghargaan di tingkat nasional dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Dua penghargaan yang diterima Pemprov Jatim yaitu Penghargaan sebagai Simpul Jaringan Terbaik Nasional-Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN)Tahun 2022 diserahkan oleh Kepala ANRI Imam Gunarto.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Melesat Ungguli Nasional, TPT Turun Jadi 3,6 Persen
Pemprov Jatim juga menerima penghargaan lainnya adalah Nilai Terbaik Pengawasan Kearsipan Tahun 2021 kategori Pemerintah Daerah Provinsi diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) RI Tjahjo Kumolo.
Atas diterimanya penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih dan syukur atas capaian penghargaan tersebut. Apresiasi ini menjadi pemberi semangat dan dorongan untuk semakin meningkatkan mutu dan kualitas kinerja di seluruh Jawa Timur, terutama di bidang kearsipan.
“Alhamdulillah, kali ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperoleh dua penghargaan dari ANRI yang diserahkan oleh Bapak MenPAN-RB Tjahjo Kumolo. Ini semua atas kerja keras dan sinergi dari seluruh pihak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim maupun kabupaten/kota se-Jatim,” kata orang nomor satu di Jatim itu.
“Meski demikian, kami dari pemprov dan pemkab/pemkot akan terus memperbaiki diri agar mampu meningkatkan edukasi melalui khasanah arsip yang telah di-input,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, kearsipan ini merupakan hal yang penting bagi masyarakat. Pasalnya, kearsipan ini diharapkan dapat mendukung akses dan layanan bagi masyarakat.
Khofifah menuturkan, Pemprov Jatim melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai simpul JIKN, menyediakan informasi guna mendukung akses serta layanan kepada masyarakat.
Hal itu sekaligus sebagai sarana mengedukasi masyarakat dalam bidang kearsipan dan memori kolektif serta naskah-naskah kuno yang ada dan pernah ditulis tokoh-tokoh di Jawa Timur.
Baca juga: Khofifah dan PWI Jatim Temui Menteri PKP Bahas Rumah Subsidi Bagi Wartawan dan Buruh
“Saat ini, Pemprov Jatim juga tengah berupaya menelusuri naskah-naskah kuno berupa kitab-kitab yang pernah ditulis oleh ulama-ulama di Jawa Timur yang saat ini banyak tersimpan di pondok-pondok pesantren di Jawa Timur. Naskah tersebut tidak akan dipindahkan dari tempat asalnya. Pemprov hanya melakukan scanning digital, sehingga tidak mengganggu kepemilikan naskah tersebut,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, khusus Pemprov Jatim mendapatkan penghargaan terbaik SJTN tahun 2022 karena Jawa Timur sudah menjadi simpul jaringan mandiri, artinya tidak menjadi domain dari Arsip Nasional sebagai pencipta aplikasi.
Namun, Pemprov Jatim memanfaatkan aplikasi itu, kemudian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bekerjasama dengan Dinas Kominfo mengembangkan lebih lanjut menjadi simpul jaringan mandiri.
“Artinya, akses publik kalau mau mengakses informasi dari khasanah arsip kita itu tidak harus melalui Arsip Nasional, tapi langsung bisa membuka dari status web yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim,” jelasnya.
“Kita sebagai bagian dari simpul jaringan nasional itu membangun jaringan informasi, sebagai simpul dari jaringan informasi kearsipan nasional yang kita lakukan dalam simpul jaringan itu adalah memanfaatkan aplikasi yang sudah dibangun oleh Arsip Nasional,” ujarnya.
Baca juga: Beasiswa untuk 40 Ribu Pelajar di Jatim yang Tidak Masuk SMA/SMK Negeri
Yang kedua adalah menginput data seluruh khazanah arsip yang dimiliki oleh lembaga kearsipan provinsi, yang kemudian mengekspos hasil input tersebut untuk dipakai sebagai layanan publik.
Tema peringatan Hari Kearsipan tahun 2022 ini ialah “Sinergi Kearsipan untuk Kemajuan Bangsa: Tertib Arsip, Transformasi Digital Kearsipan, Memori Kolektif Bangsa”.
Gubernur Khofifah berharap momentum ini dapat menjadi penguat komunitas kearsipan untuk terus bersinergi dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional untuk mendorong kemanfaatan bidang kearsipan. Menurutnya, memori kolektif dan informasi merupakan jati diri bangsa.
“Mengarsipkan dokumen-dokumen menjadi penting karena selain bernilai historis, juga akan menjadi jejak untuk memanggil memori tentang apa yang pernah dilakukan pada masa lalu,” terangnya.
Editor : Redaksi