Ramuan Vitalitas Ala Ning Ita Selama Ramadan, Empon-empon Hingga Garam Himalaya

Mojokerto, mili.id - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari (Ning Ita) membagikan ramuan vitalitas yang biasa ia konsumsi selama ramadan.

Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan refleksi diri, ramadan juga menuntut tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan pola makan dan aktivitas harian.

Baca juga: Cuti Lebaran Usai, Ning Ita Pastikan Pelayanan Publik di Kota Mojokerto Lancar

Menurut Ning Ita, ramuan ini penting, agar tubuh tetap bugar meski menjalankan ibadah puasa ramadan di tengah-tengah aktivitasnya yang tinggi sebagai kepala daerah.

"Ya, saya dari dulu minuman rempah-rempah. Itu sepanjang masa seumur hidup saya. Resep vitalitas tubuh saya," beber walikota Mojokerto dua periode ini pada mili.id, Selasa (4/3/2025).

Ning Ita menyampaikan resep bugar dirinya selama ini. Ramuan itu rupanya terdiri dari berbagai rimpang-rimpangan.

Ada jahe, laos, serai, kunyit, ditambah perasan jeruk nipis, madu dan garam himalaya yang dikonsumsi saat sahur.

"Iya ini sebelum sahur diminumnya yah," ungkap Ning Ita.

Sedangkan saat berbuka puasa, dirinya memiliki ramuan detox tubuh, yaitu sari lemon, ciased, madu yang juga diseduh dengan air panas.

Baca juga: Tarif Trump 32 Persen, Pemkot Mojokerto Perkuat Sektor Wisata Budaya Sejarah

Ramuan detox tubuh diketahui juga dapat membantu membersihkan sistem pencernaan, meningkatkan energi, dan memperbaiki kualitas kulit.

"Saat berbuka pakai ciased, sari lemon, madu dan air panas," sambung Ning Ita.

Ning Ita menyebut bahwa penting bagi setiap individu bisa menerapkan pola hidup sehat selama berpuasa. Mengatur pola makan yang baik, tetap aktif secara fisik, serta menjaga pola tidur yang cukup.

Sebab dirasa mampu membantu tubuh tetap bertenaga dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Panduan Doa dan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

"Olahraga tetap. Jalan cepat atau lari ringan lah," terang dia.

Ia pun mengaku, dengan menerapkan gaya hidup sehat selama ramadan, ibadah puasa akan terasa lebih ringan dan penuh keberkahan.

Selama ramadan, umat Muslim diwajibkan untuk menahan lapar dan dahaga lebih dari 12 jam setiap harinya selama sebulan. Hal ini bisa mempengaruhi keseimbangan dan asupan nutrisi dalam tubuh.

"Jangan lupa, amunisi saat sahur ini penting (sayur-mayur, buah-buahan)," pungkas Ning Ita.

Editor : Narendra Bakrie