Sambung Rasa dan Halal Bihalal Anas Karno bersama warga Kampung Ketandan
Mili.id - Anas Karno Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya hadir pada diskusi 'Sambung Rasa', sekaligus Halal Bihalal bersama warga Kampung Ketandan, pada Rabu malam (25/05).
Kampung Ketandan merupakan salah satu kampung tua di Surabaya. Sekaligus memiliki kearifan lokal. Situs kearifaan lokal itu, yakni Makam Mbah Buyut Tondo.
Baca juga: Halalbihalal YPTA Surabaya 2025, Imam Besar Masjid Al Akbar Serukan Hati Bersih
Makam tersebut sampai kini terus dilestarikan dan dijaga warga kendati letaknya di pusat bisnis kota. Menurut Indra Bagus Sasmito Ketua RW 04 Ketandan Kelurahan Genteng. Mbah Buyut Tondo mempunyai garis keturunan dari kerajaan Majapahit
“Mbah Buyut Tondo dipercaya warga sebagai tokoh yang mbabat alas disini. Dari cerita turun temurun, beliau masih ada keturunan Majapahit,” ujarnya
Dikatakan, pihaknya belum tahu usia makan karena keterbatasan literatur. Kendati demikian, bentuk makam selama ini sama sekali belum mengalami perubahan.
"Nisannya putih tidak ada tulisan dan batanya pecah-pecah,” imbuhnya.
Baca juga: Halalbihalal dengan Ribuan Guru, Eri Cahyadi Bahas Peningkatan Kualitas Pendidikan
Indra menjabarkan, beberapa warga sempat merencanakan pemugaran, sebagaimana makam Syech Malik Maulana Ibrahim. Namun akhirnya warga sepakat makam tetap dipertahankan sesuai aslinya.
"Wis jarno bentuke ngono. Renovasi bisa dilakukan di sekitar area makam. Tidak menyentuh bangunan makam. Kesepakatan ini kita tegaskan lagi dalam diskusi dengan Pak Anas,” jelasnya.
Indra mengatakan, area makam ini tidak tersentuh saluran air PDAM. Saat ini, atas perjuangan gigih Anas Karno Mbah Buyut Tondo sudah teraliri.
Baca juga: Ketua DPRD Surabaya Tekankan Tali Silaturahmi antar Anggota dan Staf
“Dan sekarang sudah ada, atas bantuan Pak Anas. Pak Anas juga membantu ndedeli lis baru disisi makam. Sehingga makam tetap dalam bentuk aslinya,” pungkasnya.
Sementara Anas Karno menegaskan dirinya sepakat dengan warga yang ingin mempertahankan bentuk asli makam, sebagai upaya menjaga kelestarian Makam Mbah Buyut Tondo.
"Saya sepakat untuk menjaga kelestarian makam." kata politis PDI Perjuangan ini.
Editor : Redaksi