Gubernur Jatim Khofifah saat menghadiri kajian Ramadan PW Muhammadiyah Jawa Timur. (Dok. Humas Pemprov Jatim)
Lamongan, mili.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa konsep membentuk baldah thayyibah atau negeri yang baik adalah tugas bersama.
"Bagaimana menjadi baldah thayyibah adalah tugas kita bersama. Kita berusaha mewujudkan masyarakat yang bahagia sejahtera, spiritualitasnya terkawal, dan hubungan satu dengan yang lain terbangun harmonis atau harmonious partnership," tutur Khofifah saat menghadiri Kajian Ramadan bersama PW Muhammadiyah Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (8/3/2025).
Baca juga: Dua Anggota Gangster Bersenjata Tajam di Lamongan Ditangkap
Menurut dia, konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur menjadi tujuan dari berbagai program-program dan langkah-langkah strategis Pemprov Jatim.
"Kami berharap negeri ini, khususnya Jawa Timur menjadi provinsi yang nyaman, aman dan sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," ungkap Khofifah.
Pertemuan Kajian Ramadan ini, telah menjadi tradisi bagi keluarga Muhammadiyah tiap tahunnya.
"Lebih dari 10 tahun saya mengikuti kajian Ramadan PW Muhammadiyah Jawa Timur. Dulu biasanya di Dome UMM dan selalu keluarga besar Muhammadiyah hadir komplit. Ini menjadi pertemuan yang sangat strategis, tidak hanya kajian di bulan Ramadan tapi plan of action pasca kajian," jelasnya.
Pertemuan ini, kata Khofifah, bisa menjadi momentum untuk mengkonsolidasikan gerakan persyarikatan Muhammadiyah. Serta, program maupun pikiran sehingga Kajian Ramadan ini berjalan multifungsi.
"Kajian ini juga mendatangkan narasumber yang sangat berkompeten dan kredibel. Narasumber bisa memberikan penguatan secara intelektual, institusional maupun kapasitas perseorangannya. Jadi, menurut saya ini pertemuan yang sangat prestisius dan menjadi tradisi PW Muhammadiyah Jatim," tegasnya.
Sementara mengenai hibah Pemprov Jatim kepada Muhammadiyah, merupakan bagian dari proses ta'awanu 'alal-birri wat-taqwa wa la ta'awanu 'alal-ismi wal-'udwani yang artinya tolong menolonglah kalian dalam kebaikan, dan janganlah kalian tolong menolong di dalam keburukan.
"Saya rasa bahasa ini pernah saya sampaikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Kalau ada hibah Pemprov ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah, itu bukan bantuan melainkan kerjasama, sinergi, kolaborasi," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Terjun Langsung Tangani Kasus Penahanan Ijazah di Surabaya
"Itu adalah bentuk sinergi dan bentuk kolaborasi diantara kita semua. Kita membutuhkan Perguruan Tinggi yang bisa memberikan lompatan kualitas SDM kita," tambah Khofifah.
Menurutnya, jika tahun 2045 Indonesia Emas maka warga Jatim yang generasi muda saat ini sudah menjadi Generasi Emas.
"Kitalah pemilik Indonesia Emas 2045. Pintu masuknya tidak bisa jika tidak melalui pendidikan. Oleh karena itu, berbagai pendidikan yang dikelola Muhammadiyah dari mulai PAUD, TK hingga PT menjadi bagian yang terintegrasi menyiapkan Generasi Emas," papar Khofifah.
Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Aziz Alimul Hidayat menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang selalu mendukung kegiatan UMLA.
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur sudah berkesempatan datang pada hari ini. Saya teringat 3 tahun yang lalu, saya bersama teman-teman dari wilayah Muhammadiyah telah dibantu Pemprov mengenai alat kesehatan dan sangat bermanfaat bagi perkembangan umat," katanya.
Baca juga: Aji Santoso Kembali Jadi Pelatih Persela Lamongan
"Bantuan tersebut tentunya menjadi bukti bahwa Pemprov concern terhadap umat khususnya di bidang pendidikan. Pastinya dari UMLA untuk Jawa Timur dan Indonesia," tambah Aziz.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Sukadiono menyampaikan, Muhammadiyah Jatim siap bersinergi dan berkolaborasi bersama dengan Pemprov Jatim.
"Muhammadiyah Jatim ingin selalu kritis dan kooperatif. Kritis artinya memberikan masukan agar kebijakan yang diambil tepat. Dan kooperatif artinya siap bersinergi, siap berkolaborasi untuk kepemimpinan ibu lima tahun ke depan," katanya.
Secara khusus ia menyampaikan apresiasi kepada Khofifah, yang selalu mensupport universitas-universitas Muhammadiyah di Jatim melalui hibah.
"Kami merasa itu komitmen yang luar biasa. Ada 7 universitas Muhammadiyah di Jatim, dan semua sudah mendapatkan bantuan dari Pemprov. Khusus Surabaya itu dua kali. Kami mengapresiasi sekali komitmen ini," jelas Sukadiono.
Editor : Aris S