Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Anas: Langkah Pemkot Pasarkan Produk Toko Kelontong dan UMKM Sangat Tepat

Transaksi E-Peken Capai 16,2 Miliar

Anas: Langkah Pemkot Pasarkan Produk Toko Kelontong dan UMKM Sangat Tepat © mili.id

Walikota Eri Cahyadi dan Anas Karno

Mili.id - Pemkot Surabaya terus komitmen menggerakkan perekonomian dengan mempermudah pemasaran produk UMKM dan toko kelontong dengan melaunching sistem elektronik atau e-commerce  Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken) pada 31 Oktober 2021.

Hasilnya, total pedagang toko kelontong maupun UMKM di E-Peken Surabaya mencapai 2.306 pedagang. Jumlah ini merupakan gabungan dari kelompok binaan pemkot kategori masyarakat  erpenghasilan rendah (MBR) dan non MBR.

Baca juga: Rotasi dan Mutasi Pejabat Pemkot Surabaya Tunggu Rekom Kemendagri

Awal launching E-Peken Surabaya, pemkot mewajibkan seluruh ASN untuk memindahkan kebiasaan belanjanya ke E-Peken Surabaya. Hasilnya pada proses transaksi bulan Juli-Desember 2021 mencapai 4,8 Miliar.

Selanjutnya memasuki tahun 2022  pemkot memperluas jangkauan E-Peken Surabaya, yakni masyarakat umum bisa melakukan transaksi. Sehingga capaian tahun 2022 sampai bulan Mei, transaksi mencapai 11,4 Miliar

"Artinya terdapat kenaikan transaksi sebanyak 133 persen. Pengguna E-Peken Surabaya diantaranya adalah 12.770 ASN dan 4.412 masyarakat umum. E-Peken Surabaya ini kami buka tidak hanya untuk ASN saja, melainkan untuk semua masyarakat. Harapannya agar ikut mendukung pemulihan ekonomi bagi warga dan Kota Surabaya," terang dia.

Di sisi lain, menanggapi keluhan dari para pengguna E-Peken Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa para pembeli bisa langsung melakukan transaksi dengan membuka https://peken.surabaya.go.id/.

"Keluhan itu muncul karena kita merubah sebuah kebiasaan, pasti ada keluhan atau kekurangan. Pemkot Surabaya pasti akan memperbaiki, karena kepuasan masyarakat adalah keberhasilan kita," ungkap dia.

Baca juga: Pasien TBC Mangkir Pengobatan Bakal Diberi Sanksi Sosial oleh Pemkot Surabaya

Sementara, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, langkah Pemkot untuk membantu memasarkan produk toko kelontong dan UMKM adalah pilihan yang sangat tepat.

"Kondisi pandemi Covid-19 saat itu membuat masyarakat tidak bisa beraktifitas di luar rumah. Dengan adanya E-Peken Surabaya ini, tentunya mempermudah masyarakat untuk membeli sebuah produk. Bahkan, bisa diantarkan ke titik lokasi yang dituju," kata Anas Karno.

Anas juga mengapresiasi langkah Pemkot  terus mensosialisasikan tata cara penggunaan maupun pendaftaran, agar bisa tergabung dalam E-Peken Surabaya.

Baca juga: Penerapan 4 Jenjang Pendidikan di Sekolah Rakyat Surabaya Dapat Apresiasi

"Dari proses tersebut ada kritik dan saran, tetapi perlu diingat bahwa ada harmonisasi antara pemerintah, DPRD dan masyarakat untuk kembali menggerakkan roda perekonomian. Disini, pemkot dan DPRD terus memberikan contoh dengan menggunakan produk UMKM agar masyarakat ikut menjadi bagian dari pemulihan ekonomi di Kota Surabaya," ujar dia.

Terkait dengan pembuatan dan pengembangan E-Peken Surabaya, Anas menanggapi bahwa anggaran yang dikeluarkan oleh pemkot akan terus dilakukan pengawasan oleh DPRD.

"Program yang bagus, pasti juga diikuti oleh anggaran yang bagus. Terkait hal ini pasti akan ada hearing dengan PD terkait, untuk berdiskusi mengenai skala prioritas bagi kepentingan masyarakat," pungkasnya. 

Editor : Redaksi



Berita Terkait