Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Pernikahan Anak Tembus 17.151, PKK Jatim Godok Cepak

Pernikahan Anak Tembus 17.151, PKK Jatim Godok Cepak © mili.id

Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi saat hadir di workshop

Mili.id - Untuk menurunkan angka pernikahan anak yang masih tinggi, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Timur menggodok program Cepak (Cegah Perkawinan Anak).

Saat ini tercatat jumlah dispensasi pernikahan anak pada akhir 2021 mencapai 17.151

Baca juga: Arumi Dorong PKK Kota Malang Jadi Penggerak Inovasi Sosial dan Pemberdayaan Keluarga

Ketua (TP PKK) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan, pengembangan program yang mendukung penurunan dan pencegahan perkawinan anak penting. Sebab, perkawinan adalah kunci dari pembentukan generasi selanjutnya.

"Perkawinan anak ini sepertinya adalah hal yang turun menurun yang kunci permasalahannya harus dicari. Dari sini, ekspektasi terhadap PKK sebagai penggerak itu tinggi. Maka dari itu, tahun ini Cepak lagi digodok," ujar Arumi saat menghadiri Workshop Peningkatan Kapasitas Mitra dan Organisasi Kemasyarakatan Dalam Pencegahan Permainan Anak di Hotel Gajah Mada, Kab. Lumajang.

Arumi menjelaskan, yang sedang dilakukan PKK Jatim dan nantinya akan diteruskan dalam Cepak adalah program yang terkoneksi dengan gerakan prioritas nasional. Yaitu pembinaan karakter keluarga, pendidikan, ketahanan pangan, serta kesehatan lingkungan.

Baca juga: Arumi Bachsin Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Situbondo

"Kalau kita bisa mastikan seluruh penduduk Indonesia sudah punya pendidikan cukup dan masalah stunting, angka kematian ibu-anak, serta pernikahan dini selesai, itu adalah investasi. Tapi kalau enggak, yang rugi adalah diri sendiri dan negara. Karena negara harus fokus pada sektor sosial dulu baru pada yang lain," lanjutnya.

Arumi menyebut, agar semua program dapat terkomunikasikan dengan baik, sosialisasi harus selalu dilakukan. Bahkan menjadi sebuah kegiatan terus-menerus yang tidak bisa berhenti bahkan dari generasi ke generasi lainnya.

Maka dari itu, bagian dari program Cepak yang dicanangkan adalah penyusunan buku saku. Nantinya, buku saku ini akan berisi panduan bagi para kader PKK dan organisasi kepemudaan dalam menangani pernikahan anak.

Baca juga: Tiga Pesan Penting Arumi Bachsin untuk Ketua PKK Nganjuk

"Buku saku ini adalah cita-cita kami. Nantinya, isi dari buku ini adalah informasi terintegrasi bukan hanya untuk kepentingan pemberdayaan perempuan dan anak, tapi juga dari faktor penyebab seperti narkoba. Harapannya,ini bisa melatih kapasitas para kader di lapangan, juga agar mereka bisa monitoring dan evaluasi," ucapnya.

Sebagai informasi: Lumajang merupakan satu dari 5 kabupaten/kota di Jatim yang memiliki angka pernikahan anak tertinggi. Di samping Lumajang, wilayah lain yang menjadi fokus adalah Jember, Tuban, Bondowoso, Probolinggo dan Situbondo.
Menurut data dari Pengadilan Agama, pada akhir 2021 ada 902 pernikahan anak yang terdaftar di Kab. Lumajang. Di mana, angka ini turun sebanyak 144 kasus dari tahun sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut masih terbilang tinggi dengan Lumajang menempati peringkat kedua tertinggi di Jatim dalam hal pernikahan anak.

Editor : Redaksi



Berita Terkait