_Kontribusi Hortikultura Strategis Jawa Timur untuk Komoditas Cabai Rawit merupakan Yang Tertinggi Secara Nasional dan Komoditas Cabai Besar Tertinggi Keempat
Mili.id - Harga cabai disejumlah kota di Jawa Timur mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan koordinasi dengan Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) di Kabupaten Kediri, terdapat dua penyebab.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan. Kenaikan dipicu tingginya curah hujan yang menimbulkan serangan penyakit pada tanaman.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Nelayan Jatim Terapkan Konsep Ekonomi Biru
"Namun karena curah hujan yang masih tinggi, akhirnya menyebabkan berkurangnya luas tanam,” kata Gubernur Khofifah.
Kemudian, serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terhadap komoditas cabai. Pada periode April di Jawa Timur. Yakni hama lalat buah seluas 32,4 hektare, trips seluas 15,55 hektare, dan kutu kebul seluas 2,21 hektare.
Sedangkan penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03 hektare, Antraknose seluas 12,31 hektare, bercak daun seluas 8,4 hektare, dan layu fusarium 2,5 hektare.
Agar Serangan OPT bisa dikendalikan, Pemprov Jatim menggunakan Agens Pengendali Hayati. “Sekarang di beberapa lokasi sudah mulai tumbuh tunas baru, sehingga diharapkan dapat membantu ketersediaan cabai rawit jelang Idul Adha,” ujarnya.
Di samping itu, terdapat strategi berbeda diterapkan untuk mengatasi permasalahan komoditas cabai di daerah dataran rendah, dengan menanam cabai rawit menggunakan varietas genjah dengan usia panen 70-80 hari, yaitu varietas Bhaskoro dan Dewata.
Baca juga: Gubernur Khofifah Cairkan THR Rp 412,6 Miliar untuk Guru di Jatim
“Ini diharapkan dapat mendukung ketersediaan cabai pada Juli utamanya menjelang Idul Adha,” tuturnya.
Meski begitu, Khofifah tetap optimistis bahwa upaya menurunkan harga cabai rawit dan harga cabai besar di Jatim dapat dilakukan.
Secara umum, kontribusi hortikultura strategis Jawa Timur terhadap nasional untuk komoditas cabai besar senilai 9,4% atau menduduki urutan empat nasional.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Pantau Mudik Gratis di Pelabuhan Jangkar Situbondo
Sedangkan komoditas cabai rawit menyumbang sebesar 41,8% atau yang tertinggi secara nasional.
"Apalagi, potensi luas tanam komoditi cabai besar di Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai 15.398 hektare dengan produksi mencapai 127.429 ton," imbuhnya.
Lima kabupaten produsen cabai besar tertinggi tahun 2021 di Jawa Timur antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Probolinggo. Sementara, potensi luas tanam komoditi cabai rawit di Jawa Timur pada 2021 mencapai 70.892 hektare dengan produksi mencapai 578.883 ton.
Editor : Redaksi