Diana, pengusaha yang melaporkan Wawali Surabaya Armuji (Dok. Far for mili.id)
Surabaya, mili.id - Permintaan maaf disampaikan Diana Jan Hwa karena telah membuat gaduh, melaporkan Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Armuji ke Polda Jatim atas dugaan pencemaran nama baik.
"Saya pribadi minta maaf karena sudah membuat gaduh satu Surabaya," ungkap Diana kepada wartawan, Sabtu (12/4/2025).
Baca juga: Saat Mahasiswa UHW Perbanas Tanam Pohon Mangrove di Surabaya
Diana menjelaskan, peristiwa ini bermula saat dirinya mendapat telepon dari nomor yang tidak ia kenal. Saat diangkat, rupanya nomor yang ditelepon tersebut menyebutkan bahwa dirinya adalah wakil walikota Surabaya.
"Kalau misalnya dapat telepon nomor tidak dikenal, ngomongnya kasar, kenapa ada bunyi tit, karena saya dikatai 'matamu asu'. Reaksi pertama kali pastinya kaget ini siapa. 'Hallo, saya ini wawali', saya bilang 'kenapa pak?' Saya perjalanan pulang dari luar kota, dari Jakarta. Kita berhenti di rest area saat itu, 'Saya mau ketemu, (kata Armuji)'. Saya waktu diomongi gitu takut," jelasnya.
"Kita ini pengusaha, nomor telepon diketahui banyak orang. Namanya instansi resmi pasti kasih surat, undangan, klarifikasi ke kantornya. Kalau tiba-tiba ditelepon tanpa ada surat pemberitahuan, dibentak-bentak, reaksi saya nggak balas (bentak)," tambah Diana.
Dalam percakapan telepon itu, Armuji alias Cak Ji meminta ijazah seorang karyawan yang disebut telah ditahan di perusahaan Diana untuk segera diserahkan.
Diana menegaskan bahwa orang yang ada di telepon tersebut adalah penipu. Ia pun langsung menutup telepon tersebut.
"Alasannya 'ijazahnya warga Surabaya mana? (kata Armuji). Saya jawab, 'Pak, saya nggak tahu bapak, kalau bapak ada masalah sama saya, kita ketemu di kantor polisi saja'. Saya juga nggak marah, nggak apa, itu reaksi wajar orang tiba-tiba ditelepon, nggak ketemu muka," paparnya.
Usai menutup telepon itu, suami Diana menyampaikan bahwa dia juga ditelepon oleh seseorang dan langsung menutup telepon tersebut.
"Suami cerita, dia sebelumnya sudah telepon suami pakai nomor tulisan N. Penipu ada nama instansi foto. Waktu dia ngomel-ngomel dia diam saja, ditutup (telepon)," katanya.
"Bukan kita menghina, nggak. Saya nggak ada masalah apa-apa, nggak nyenggol orang, nggak ngerti apa-apa," tambah Diana.
Keesokan harinya, anak Diana mengatakan bahwa orang di telepon adalah sosok Wawali Surabaya, Armuji.
"Saya pulang, besok kerja biasa. Di rumah tiba-tiba anak saya sekolah pulang jam 15.00 WIB ngasih tahu, saya bilang biarin. Ternyata ini Pak Armuji, kaget saya. Ya wes lah nanti kalau mau ketemu pasti kirim surat," katanya.
Diana menyayangkan tindakan Armuji yang tiba-tiba menelepon dirinya meminta untuk bertemu tanpa disertai surat pemanggilan sebelumnya.
Baca juga: Wujud Nyata Komitmen ESG, TPS Dirikan Bank Sampah Gotong Royong
"Menurut saya, saya seorang bisnis, kalau memang itu dari instansi pemerintah, pasti kasih surat dulu dari kantor wali kota mau mengadakan pertemuan mediasi. Ini nggak mediasi loh. Saya ini korban," tegasnya.
Pelapor Wawali Armuji Bantah Tahan Ijazah Karyawan
Janhwa Diana membantah dirinya menahan ijazah terhadap karyawan yang bekerja di perusahaannya. Hal ini buntut Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mendapat laporan dari seseorang yang mengaku demikian setelah resign dari salah satu perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya.
"Tidak pernah, saya nggak kenal orang itu (yang melapor ke Armuji bahwa ijazahnya ditahan). Saya tidak kenal," kata Diana saat ditemui di salah satu resto di Surabaya, Jumat (11/4).
Diana mengatakan, jika dirinya melakukan kesalahan dengan menahan ijazah karyawan, maka bisa dilaporkan ke dinas terkait yaitu dinas ketenagakerjaan setempat.
"Ini negara hukum, kalau memang saya bermasalah semua itu kan ada jalurnya. Anda tidak puas dengan saya, anda kan ada jalurnya ke Disnaker. Kalau anda punya bukti saya misalnya seperti yang dituduhkan tidak datang, anda bisa menuntut saya ke pengadilan industri," terangnya.
"Masalahnya saya sudah klarifikasi karena Disnaker WA ke suami saya. Saya ngomong maaf nggak benar. Terus apa yang saya klarifikasi," sambung Diana.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @cakj1, Armuji menyebutkan bahwa perusahaan yang didatanginya di wilayah Margomulyo, Surabaya itu bernama CV Sentoso Seal.
Baca juga: Gelar Teater Musikal, Cara UC Surabaya Cegah Krisis Kesehatan Mental Gen Z
Namun, Diana tidak menjelaskan secara gamblang tentang perusahaan itu, termasuk posisinya di sana. Dia hanya menyebut bahwa gudang yang didatangi Armuji tersebut berstatus pinjam pakai.
"Saya itu tidak mau menyangkutkan pihak yang lainnya karena kan urusannya sama saya. Yang bisa saya klarifikasi gudang itu pinjam pakai. Jadi alamatnya (perusahaan saya) bukan disitu, jadi kawan-kawan bisa mikir sendiri lah yang lapor ini siapa," ungkapnya.
Diana juga tidak menerangkan secara jelas apa nama perusahaan miliknya. Ia menyayangkan tindakan Armuji yang menyidak perusahaan di wilayah Margomulyo tanpa ada pengecekan lebih jelas terlebih dahulu.
"Jadi gini, saya ini tugasnya mengklarifikasi dengan berita-berita yang beredar. Saya tidak mau menampilkan figur perusahaan saya karena ini kan perusahaan keluarga. Tapi mbok ya tolong kalau mau mengurus sesuatu hal itu tolong dikroscek. Apa benar bukti-buktinya, apa benar alamat perusahaannya. Kalau nggak benar kan ya nggak mungkin ditanggepin," ungkapnya.
Diana hanya menyebut bahwa perusahaan yang dimilikinya bergerak di bidang trading spare part kendaraan bermotor.
"Saya trading spare part mobil atau motor," tandasnya.
Editor : Narendra Bakrie