Satpol PP Kota Surabaya menertibkan sejumlah bekupon atau rumah merpati di wilayah Petemon.
Surabaya, mili.id -
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengambil tindakan tegas dengan menertibkan sejumlah pagupon atau rumah merpati di wilayah Petemon, Selasa (15/4/2025). Langkah ini diambil menyusul keresahan warga terhadap bangunan-bangunan yang menjadi ajang perjudian merpati.
Baca juga: Pro dan Kontra Sound Horeg Dapatkan Hak Kekayaan Intelektual
Penertiban yang melibatkan personel gabungan dari Satpol PP Kota Surabaya, Satpol PP Kecamatan Sawahan, Gayungan, Wonokromo, serta Wonocolo ini bergerak untuk membongkar pagupon-pagupon yang berlokasi di Jalan Petemon Surabaya.
Kasie Trantibum Kecamatan Sawahan, Indra Gunawan, mengungkapkan bahwa penertiban ini merupakan respons atas banyaknya keluhan warga yang merasa terganggu dan resah dengan keberadaan pagupon, serta disinyalir kuat menjadi tempat praktik perjudian burung merpati.
“Penindakan ini kami lakukan, karena kami mendapat banyak keluhan dari warga. Karena dengan adanya pagupon ini, sangat meresahkan warga, khususnya warga Petemon, terutama karena aktivitas perjudian yang terjadi di sana,” kata Indra.
Sebelum melakukan pembongkaran, Satpol PP Surabaya bersama perangkat wilayah telah melakukan sosialisasi dan memberikan surat peringatan kepada pemilik pagupon. Langkah ini sebagai upaya persuasif sebelum tindakan tegas diambil.
"Setelah surat peringatan dilayangkan, monitoring juga dilakukan untuk memastikan apakah pemilik pagupon mengindahkan peringatan tersebut,” ujar dia.
Baca juga: Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
Para petugas berhasil menertibkan enam pagupon. Sebelumnya, terdata ada 26 pagupon di wilayah ini, namun sebagian besar telah diturunkan sendiri oleh pemiliknya.
“Penertiban berjalan lancar dan kondusif tanpa adanya perlawanan dari pihak manapun,” ungkapnya.
Indra berharap, dengan penertiban ini, aktivitas perjudian burung merpati yang meresahkan warga Petemon dapat dihentikan.
Baca juga: Mahasiswa FDB Universitas Ciputra Angkat Karya Anak Disabilitas Lewat Fashion
“Kami berharap tidak ada pagupon yang naik lagi, sehingga ketentraman dan ketertiban warga terjamin. Terutama, tidak ada lagi praktik perjudian yang membuat resah dan mengganggu lingkungan,” tegasnya.
Ia melanjutkan, kini warga dapat beraktivitas tanpa rasa khawatir, keluar masuk dengan leluasa, dan anak-anak pun tak lagi takut berangkat mengaji, seiring lingkungan yang telah aman dari aktivitas negatif.
"Satpol PP akan terus melakukan pengawasan dan menindak tegas jika ada pagupon baru yang didirikan. Patroli tiga pilar akan rutin dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas yang melanggar ketertiban,” pungkasnya.
Editor : Aris S