Dosen VCD Universitas Ciputra (UC), Dr. Shienny Megawati Sutanto (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya, mili.id - Dosen Visual Communication Design (VCD) Universitas Ciputra (UC), Dr. Shienny Megawati Sutanto kembali meluncurkan novel bergenre fantasi.
Kali ini, novel karyanya bertajuk "Warisan Dua Dunia" yang mengangkat budaya peranakan Tionghoa-Indonesia.
Baca juga: Pro dan Kontra Sound Horeg Dapatkan Hak Kekayaan Intelektual
Novel tersebut diluncurkan secara khusus pada Juni 2024 lalu dan bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh. Karya ini juga merupakan bagian dari proses disertasinya di program doktoral, yang dimulai sejak Tahun 2022.
Shienny mengatakan, novel ini bercerita tentang kekayaan budaya peranakan yang ia alami sendiri sejak kecil ketika ia tinggal di dekat Klenteng Hok An Kiong di Surabaya, tempat yang juga menjadi inspirasi utama dalam pembangunan dunia fantasinya.
"Tantangan terberat dalam menulis novel ini adalah membuat unsur budaya Tionghoa terasa menyatu dan alami dalam cerita, bukan sekadar tempelan," kata Shienny, Selasa (15/4/2025).
Selain itu, menulis soal budaya itu dibutuhkan waktu yang cukup lama karena ia diharuskan melakukan riset terlebih dahulu agar pembaca bisa menikmati naskah dan ilustrasi dalam novel tersebut tanpa merasa digurui.
"Ilustrasi bangunan klenteng dan 12 shio serta ornamen dalam ilustrasi lontong Cap Go Meh juga cukup rumit, karena harus akurat sekaligus selaras dengan gaya kartun yang saya usung. Menggabungkan elemen nyata dan fiksi itu tidak mudah," terangnya.
Baca juga: Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
Ia berharap, hadirnya novel Warisan Dua Dunia ini bisa jadi jembatan bagi generasi muda untuk mengenal budaya peranakan Tionghoa-Indonesia dengan cara yang lebih seru dan modern.
"Untuk pembaca digital, saya juga bikin versi e-book-nya hadir penuh warna. Sementara versi cetak tetap tampil kece dalam hitam-putih," jelasnya.
Shienny dikenal sebagai novelis dan ilustrator produktif imi telah melahirkan 10 novel fiksi sejak tahun 2010. Sebelumnya, ia aktif membuat komik tetapi karena tak lagi sanggup menggambar ratusan ilustrasi untuk setiap cerita, ia memilih membuat novel.
Baca juga: Mahasiswa FDB Universitas Ciputra Angkat Karya Anak Disabilitas Lewat Fashion
"Dengan novel fantasi, saya ingin mengajak pembaca memahami budaya lewat cerita yang fun. Harapannya, budaya Tionghoa yang kaya ini bisa lebih dikenal luas, terutama oleh generasi muda," pungkasnya.
Sebagai informasi, Shienny mengatur sendiri jadwal pengerjaan ilustrasi dan naskahnya secara mandiri. Salah satu karyanya yang paling populer sebelumnya adalah Thermelian.
Kini dengan hadirnya novel terbarunya Warisan Dua Dunia, ia berharap bisa membuka pintu bagi pembaca muda untuk lebih mengenal budaya Tionghoa-Indonesia melalui pendekatan yang menyenangkan.
Editor : Narendra Bakrie