Giliran Kantor KONI Jatim di Surabaya yang Digeledah KPK

Surabaya, mili.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur di Surabaya, Selasa (15/4/2025).

"Benar, KPK tadi melakukan penggeledahan atas penggunaan dana hibah pokmas dengan tersangka mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi," terang Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

Baca juga: Efek Hakim PN Jaksel Ditangkap KPK Tidak Berdampak pada Putusan Sengketa Kutus Kutus

Menurut Nabil, penyalahgunaan dana hibah yang diduga kuat terdapat tindak pidana korupsi tersebut digunakan untuk biaya kepentingan olahraga, salah satunya pada penyelenggaraan PON di Papua.

"Mereka menanyakan seputar penggunaan dana hibah yang kami ajukan untuk digunakan kegiatan olahraga, salah satunya saat penyelenggaraan PON di Papua," jelasnya.

Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil

Penggeledahan berlangsung sekitar 6 jam, dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Penggeledahan difokuskan pada dokumen-dokumen terkait penggunaan dana hibah sejak Tahun 2017 hingga 2022.

Ruangan kerja bendahara, sekretariat, dan sejumlah staf termasuk bendahara dan staf administrasi juga diperiksa. Mereka semua dimintai keterangan.

Baca juga: Rumah La Nyalla Digeledah, Keluarga: KPK Tidak Temukan Barang Bukti

Beberapa perangkat elektronik seperti telepon seluler dan flashdisk turut disita dan diverifikasi.

Nabil menegaskan bahwa KONI Jatim kooperatif selama proses penggeledahan. Setelah penggeledahan, tim KPK membawa dua koper barang bukti dengan menggunakan 7 kendaraan.

"Yang dibawa dokumen-dokumen saja," tandasnya.

 

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto membenarkan penggeledahan tersebut.

Baca juga: KPK Geledah Rumah La Nyalla di Surabaya Terkait Perkara Dana Hibah Pokmas Jatim

"Benar. Penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surabaya, terkait penyidikan perkara dana hibah Pokmas Jatim," terang Tessa saat dikonfirmasi mili.id.

Namun, Tessa masih belum bisa menjelaskan detail soal penggeledahan tersebut.

"Untuk detail penjelasan lebih lanjut akan disampaikan setelah seluruh rangkaian kegiatan penggeledahan selesai dilaksanakan," tambahnya.

Editor : Narendra Bakrie